WahanaNews.co | Gempa Banten yang terjadi pada Minggu (9/10/2022) pukul 17.02 WIB dipicu deformasi atau patahan pada slab lempeng di zona transisi Megathrust-Benioff.
Fakta ini diungkapkan Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Baca Juga:
Ratusan Umat Muslim Myanmar Meninggal di Mesjid Akibat Gempa Berkekuatan 7,7 Magnitudo
"Mag 5,5 selatan Banten petang ini diduga dipicu deformasi/patahan pada slab lempeng di zona transisi Megathrust-Benioff. Gempa ini diduga gempa Intra-slab (gempa dalam lempeng)," tulis Daryono di akun media sosial pribadinya, Minggu (9/10/2022).
BMKG mengatakan, pusat gempa berada di kedalaman 12 kilometer. Gempa Banten ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Gempa dirasakan di sejumlah daerah di antaranya (MMI):III-IV Kab. Sukabumi, III Bayah, III Sukabumi, III Sagaranten, III Cianjur, III Panggarangan, III Ciptagelar, III Malingping, III Cihara, III Cibeber, III Cilograng, II-III Citeko, II-III Cisarua.
Baca Juga:
Picu Gempa Myanmar 7,7 Manitudo, Apa Itu Sesar Sagaing?
Kemudian, Skala II Pangandaran, II Ciputat, II Parung Panjang, II Pandeglang, II Majasari, II Serang, II Sawarna, II Tamanjaya, II Ujung Kulon, II Merak, II Tangerang, II Jakarta, II Depok. [rin]