WahanaNews.co | Berbagai akun Twitter palsu bermunculan dalam dua hari terakhir, saat Elon Musk resmi meluncurkan Twitter Blue, sebuah layanan berbayar untuk para pemegang akun yang terverifikasi (memiliki centang biru).
Kemunculan akun palsu ini terjadi setelah Musk membatalkan kebijakan verifikasi akun.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Salah satu akun hoaks ini menirukan mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush dan bintang NBA LeBron James. Para peniru ini dengan mudah mendapatkan tanda verifikasi dengan hanya membayar biaya langganan per bulan.
Tak lama setelah Twitter meluncurkan layanan berlangganan pada Rabu, akun centang biru yang berpura-pura menjadi Bush men-cuitkan: "Saya rindu membunuh orang Irak" disertai dengan emoji wajah sedih sebagaimana dilansir Aljazeera.
Cuitan ini dibalas akun yang meniru mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dengan menambahkan kata "Sama". Akun ini pun bercentang biru.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Bukan hanya tokoh politik, akun palsu bintang Los Angeles Lakers LeBron James, juga muncul. Bahkan akun palsu itu mengumumkan bahwa dia telah meminta transfer ke tim lain.
Pemalsuan akun juga terjadi pada mantan Presiden AS Donald Trump dan raksasa game komputer Jepang Nintendo, yang mengunggah gambar karakter ikonik Mario yang mengacungkan jari tengahnya ke kamera.
Akun-akun palsu Bush, Blair, Trump, Nintendo dan James kini ditangguhkan. Tapi akun penipu lainnya tetap aktif hingga Jumat, termasuk profil Tesla palsu, yang men-tweet berita "breaking" bahwa "Tesla kedua telah menghantam World Trade Center."
Diberitakan Aljazeera, Kekacauan di Twitter semakin membuat para pengiklan cemas akan masa depan Twitter di bawah kepemimpinan Musk.
Para brand-brand raksasa termasuk General Motors, Audi dan General Mills telah menangguhkan iklan di platform itu.
Pada Kamis, Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat juga menyatakan keprihatinannya pada Twitter, terutama setelah sejumlah petinggi mundur.
Pada sistem verifikasi lama, pengguna Twitter dapat mengajukan tanda centang untuk memverifikasi identitas mereka secara gratis. Mereka akan melewati sejumlah prosedur untuk mendapatkan centang biru tersebut.
Kini Musk membanderolnya dengan US$8 dolar. Musk juga mengatakan bahwa pendapatan Twitter di masa depan harus bergantung pada langganan dan bukan iklan. [rgo]