WahanaNews.co | Tahun 2021 menjadi adalah momen emas bagi unicorn. banyak startup unicorn lahir. Untuk diketahui unicorn adalah startup dengan valuasi melampaui US$1 miliar atau sekitar Rp15,1 triliun.
Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, Indonesia adalah magnet bagi perusahaan digital yang ingin menjadi unicorn. Sejak 2013, sudah ada 21 perusahaan yang menggarap pasar RI berhasil menjadi unicorn.
Baca Juga:
Pemerintah AS Bakal Memecah Google, Berikut Penyebabnya
Blibli, fintech Xendit dan perusahaan F&B Kopi Kenangan sukses mencapai status unicorn pada 2021.
Pada 2022, jumlah unicorn yang lahir menyusut. Salah satu yang berhasil menembus valuasi US$ 1 miliar di tengah tech winter adalah DANA
Dalam data ini, adalah startup unicorn yang beroperasi di Indonesia meskipun tak semuanya lahir di tanah RI.
Baca Juga:
Handalkan Pasokan Listrik, PLN UP3 Jambi Terus Sadarkan dan Himbau Masyarakat Kota Jambi Terkait Bahaya Kelistrikan
Nah, melansir dari CNBC Indonesia 21 startup unicorn mana saja yang ada di Indonesia sejak 2013-2022?
2013 - Lazada
Menurut data Deal Street Asia, Lazada menyandang status unicorn pada 2013. Pada 2022, Grup Alibaba yang berbasis di Singapura dikabarkan menyuntik dana senilai 378,5 juta USD atau setara Rp 5,48 Triliun kepada Lazada, e-commerce dengan pasar Asia Tenggara.
Lazada adalah e-commerce yang beroperasi lintas negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
2014 - Grab
Grab Indonesia memberikan apresiasi senilai Rp 17,2 Miliar kepada puluhan ribu mitranya saat Hari Mitra Grab & OVO dan HAJATAN. Dilakukan di tujuh kota, ajang ini merupakan bagian dari langkah Grab untuk mengapresiasi dan memberikan penghormatan kepada para Mitra.Foto: Dok Grab Indonesia
Perusahan ride hailing ini menyandang status unicorn di tahun 2014. Grab didirikan oleh seorang pria kelahiran Malaysia bernama Anthony Tan. Pada 2021 ia masuk dalam daftar pengusaha kaya di Singapura versi Forbes.
Meskipun punya markas besar di Singapura, pasar terbesar Grab adalah Indonesia. Oleh karena itu, Grab mendirikan unit bisnis sendiri yang diberi nama Grab Indonesia. Grab kini telah berstatus sebagai perusahaan terbuka di bursa saham Amerika Serikat.
2015 - Garena
Garena merupakan perusahaan game yang kemudian menjelma menjadi raksasa teknologi Sea Ltd. Gim paling populer yang diterbitkan adalah Free Fire.
Sea Ltd, yang kemudian mendirikan e-commerce Shopee, menjadi perusahaan digital Asia Tenggara pertama yang terdaftar di bursa AS.
2016 - Gojek
Gojek menjadi unicorn pertama Indonesia pada 2016. Perusahaan layanan on-demand ini adalah yang pertama memperkenalkan layanan pesan antar makanan berbasis ojek online di RI. Setelah merger dengan Tokopedia, Gojek masuk ke bursa saham Indonesia sebagai GoTo.
2017 - Tokopedia, Traveloka, Bukalapak
Tiga startup Indonesia menyandang status unicorn pada 2017, membuat ekosistem bisnis digital Indonesia makin dilirik dunia.
Traveloka berhasil menjadi unicorn setelah berhasil menarik perusahaan travel online global, Expedia, menjadi investor.
Di sisi lain, status unicorn Bukalapak perusahaan investasi nasional Singapura GIC dan Ant Financial. Beberapa tahun kemudian, Bukalapak mencetak sejarah sebagai unicorn pertama yang melapas sahamnya ke publik di Indonesia.
Adapun status unicorn Tokopedia diumumkan bersamaan dengan masuknya investasi raksasa e-commerce China Alibaba. Tokopedia kini telah merger dengan Gojek sebagai GoTo.
2019 - OVO, JD.ID, Bigo
Dua perusahaan ini menjadi unicorn di tahun 2019. Namun sayang, JD.ID kini sudah menutup layanannya di Indonesia.
Sementara itu, dompet digital OVO yang sebelumnya didukung oleh dua unicorn Tokopedia dan Grab, kini resmi dikuasai oleh Grab sebagai pemegang saham utama.
Selain dua perusahaan tersebut, masih ada Bigo Live. Perusahaan streaming asal Singapura ini juga punya banyak pengguna di Indonesia.
2020 - Gopay
Gopay merupakan dompet digital yang awalnya hadir untuk membayar layanan Gojek saja. Namun, kini bertransformasi menjadi dompet digital serba bisa untuk membayar layanan lain. Ia menjadi startup unicorn pada 2020.
2021 - J&T Express, Xendit, Ajaib, Tiket.com, Blibli, Kopi Kenangan.
Tahun 2021 adalah pesta unicorn. Aliran deras investasi di tengah pandemi mendongrak belasan perusahaan yang beroperasi di Indonesia mampu melewati valuasi US$1 miliar.
Perusahaan asli Indonesia yang sukses menjadi unicorn adalah J&T Express, Xendit, Ajaib, Tiket.com, Blibli, dan Kopi Kenangan.
J&T Express, yang didirikan oleh dua eksekutif brand ponsel asal China, Oppo. Perusahaan logistik ini berhasil tumbuh pesat di Indonesia dan dengan cepat berekspansi ke negara lain, termasuk kampung halaman pendirinya di China.
Xendit adalah perusahaan fintech lulusan Y Combinator, yang bergerak di bidang gerbang pembayaran digital dan populer digunakan oleh perusahaan-perusahaan digital Indonesia.
Adapun Tiket.com dan Blibli adalah dua perusahaan di bawah grup konglomerat Djarum. Blibli kini telah menjadi perusahaan terbuka.
Di sisi lain, Kopi Kenangan merupakan perusahaan F&B dengan pertumbuhan jaringan pesat. Didukung oleh Jay-Z sebagai investor, Kopi Kenangan juga telah membuka cabang di Malaysia.
2021 - Property Guru, Carro, Flash Coffe, Carsome, Advance AI, Ninja Van
Selain unicorn asli Indonesia, sekelompok perusahaan asal luar negeri yang menggarap pasar Indonesia juga sukses menembus valuasi US$ 1 miliar
Ninja Van merupakan perusahaan logistik asal Singapura yang juga beroperasi di Indonesia, sedangkan Property Guru hadir di RI sebagai Rumah.com.
Carro asal Singapura dan Carsome asal Malaysia sama-sama bergerak di bidang jual beli mobil bekas. Keduanya bersaing ketat dengan OLX Autos di pasar Indonesia.
Seperti Kopi Kenangan, bisnis utama Flash Coffee asal Singapura adalah gera kopi yang mengandalkan kanal penjualan pesan antar.
2022 - Kredivo, DANA, Akulaku
Tahun lalu adalah masa yang kelam bagi industri startup, kecuali tiga perusahaan fintech yang berhasil menjadi unicorn.
Kredivo, DANA, dan Akulaku sama-sama meraih dukungan ratusan juta dolar dari perusahaan raksasa.
Setelah batal merger dengan SPAC, induk Kredivo berturut-turut mengumumkan investasi dari Mirae dan Telkomsel Mitra Inovasi kemudian pinjaman modal dari DBS.
DANA, yang sebelumnya didukung oleh Emtek, kini berpindah kepemilikan ke grup Sinar Mas dan Lazada dalam pendanaan yang melambungkan mereka ke status unicorn.
Akulaku menjadi startup fintech yang cukup banyak mendapat pendanaan sepanjang 2022. Terhitung dua kali dalam setahun mereka menerima suntikan dana dengan jumlah fantastis, yakni dari Siam Commercial Bank Plc, dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG). [tum]