WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo menyinggung soal pembelian pesawat NC212i oleh Filipina saat memberikan keterangan kepada media soal pembicaraan dengan Marcos Jr.
"Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan," kata Jokowi dalam keterangan pers bersama Marcos Jr, Senin, (5/9), kemarin.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Jokowi belum memerinci rencana pembelian pesawat lokal oleh Filipina ini. Tapi, beberapa tahun lalu, Filipina juga sudah pernah membeli pesawat itu semasa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Apa itu pesawat NC212i?
Pesawat NC212i multiguna generasi terbaru dari NC212 dengan kapasitas 28 penumpang, memiliki ramp door, kabin yang luas di kelasnya.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
Adapun sistem navigasi dan komunikasi yang modern, biaya operasional rendah, tapi tetap kompetitif di pasar pesawat kecil.
Mengutip situs web PT Dirgantara Indonesia, Pesawat NC212i salah satu pesawat terbaik di segmen pesawat ringan. Itu karena pesawat ini memiliki desain yang simpel untuk proses perawatan.
NC212i ini digunakan sebagai pesawat penumpang reguler maupun VIP, kargo, pembuat hujan buatan, transportasi pasukan payung dan evakuasi medis peralatan untuk masing-masing kebutuhan bisa dibongkar pasang.
Pesawat ini sepenuhnya dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia, artinya satu-satunya industri yang saat ini memproduksi pesawat NC212i.
Sejak tahun 2014, PT Dirgantara Indonesia satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i.
Saat ini terhitung sebanyak 118 unit pesawat NC212i yang telah diproduksi dan dikirimkan PT Dirgantara Indonesia ke berbagai pembeli dari dalam maupun luar negeri. Itu dari total sebanyak 602 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.
Spesifikasi pesawat NC212i
Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia ini memiliki desain monoplane sayap tetap yang ringan. Dua sayap utama dipasang tinggi dan ekor konvensional.
Dilengkapi pendaratan tipe 3 roda yang tidak bisa ditarik. Pesawat melakukan take-off dan mendarat di landasan pacu yang belum diaspal.
Pesawat NC212i bisa terbang untuk kisaran 1.490 kilometer dengan bahan bakar maksimum dan beban 2.060 kilogram.
Sedangkan jangkauan beban maksimum 3.000 kilogram, yakni 383 kilometer. Hal ini didukung kecepatan jelajah maksimum pesawat berat lepas landas maksimum 361 kilometer perjam, sedangkan kecepatan jelajah jarak jauh adalah 301 kilometer perjam.
Kokpit dari pesawat ini menampung dua awak yang dilengkapi avionik generasi baru dan sistem autopilot untuk memberikan keamanan penerbangan. Itu sekaligus mengurangi beban kerja awak.
Secara umum, pesawat NC212i menawarkan performa yang tinggi dengan berbagai macam konfigurasi yang terbukti tangguh dalam berbagai jenis lingkungan dan misi yang berbeda, seperti dikutip dari laman PT Dirgantara Indonesia. [qnt]