WahanaNews.co | Pesawat Boeing 737-800 Eastern Airlines dikabarkan jatuh di wilayah Guangxi, China, dan memicu kebakaran hutan di pegunungan setempat, pada Senin (21/3/2022).
Berikut spesifikasi pesawat Boeing 737-800 yang Jatuh di China.
Baca Juga:
Situasi Menegang, Kemenhan Taiwan: 66 Pesawat Tempur China Melintas
Pesawat ini disebut baru berusia enam tahun.
Boeing 737-800 merupakan varian 737NG atau next-generation. Seri Boeing 737NG tersebut mempunyai tiga varian saat ini yakni 737-700, 737-800, dan 737-900.
Secara dimensi, pesawat ini memiliki panjang 39,5 meter, sayap selebar 35,8 meter, dan tinggi 12,5 meter, mengutip situs Delta.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Kolaborasi dengan 57 UMKM dari Berbagai Wilayah
Untuk mesin yang digunakan berjenis CFM-56 dengan dua turbofan (wing mounted) dan kecepatannya dapat mencapai 850 km per jam, serta daya jelajahnya hingga 4.563 km.
Pesawat ini juga disebut punya banyak keunggulan dari versi klasik karena beberala ubahan teknis.
Sebagai contoh pesawat diklaim lebih aerodinamis dan menampung bahan bakar lebih banyak sehingga berpengaruh terhadap daya jelajah.
Dari segi fasilitas pada kabin, pesawat ini juga sudah mendapat peningkatan seperti tombol layanan penumpang, lampu LED, hingga bagian jendela.
Pesawat ini juga disebut dapat memuat 160 orang dan kapasitas maksimalnya hingga 186 orang, menutut KLM.
Di Indonesia, sejumlah maskapai turut menggunakan pesawat ini antaranya Sriwijaya Air, Lion Air, dan Garuda Indonesia.
Sementara pesawat kepresidenan Indonesia, Boeing Business Jet 2 (BBJ2), basisnya diketahui menggunakan pesawat Boeing 737-800.
Disebutkan bila dek penerbangan BBJ2 mengakomodasi pilot dan co-pilot serta menggabungkan banyak fitur dari pesawat Boeing 737-800. [rin]