WahanaNews.co | Limbah baterai mobil listrik masih menjadi momok bagi lingkungan jika pengolahannya tidak tepat.
Karena itu persiapan menyambut tren mobil listrik harus siap, termasuk mengolah limbah baterai agar mengurangi beban sampah baterai mobil listrik.
Baca Juga:
Cerita Pilu Pria Buta di Gunungsitoli Hidup Sebatang Kara di Gubuk Kecil, Dikunjungi Andhika Laoly
Salah satu pengolahannya yaitu pemanfaatan limbah baterai untuk dijadikan bahan bangunan batu bata.
"Kami lihat sendiri salah salah satunya pemanfaatan limbah yang bermanfaat bisa membentuk seperti batu bata. Tapi batu batanya warna hitam," kata Section Head of 4W Technical Service Suzuki Indomobil Sales (SIS) Adhi Prasojo di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), BSD, Tangerang.
Adhi bilang kualitas batu bata hasil daur ulang baterai ini terbilang baik. Bahkan ia mengklaim hal itu telah melalui uji kesehatan sehingga aman digunakan.
Baca Juga:
GIIAS di Surabaya Resmi Dibuka, Pengunjung Bisa Jajal Mobil Listrik
"Untuk uji kesehatan sudah mulus dari departemen terkait. Kami pertanyakan jika dijadikan rumah, manusia tinggal di situ apakah dampaknya ada? Ternyata mereka sudah melalui tahapannya," ucap Adhi.
Menurut Adhi, untuk mengolah limbah baterai mobil hybrid Suzuki, pihaknya telah menggandeng pihak ketiga.
"Pihak ketiga yang kami tunjuk yaitu sudah melalui proses seleksi yang sangat ketat. Jadi kami tidak hanya menentukan dia sebagai transporter, atau pengepul, tapi izinnya juga pemanfaatan limbah atau penghancuran," kata dia.
"Itu kami survei semua, dan tidak hanya menunjuk asal perusahaan. Kami cek juga sudah berizin resmi atau sesuai dengan departemen terkait," ungkapnya kemudian.
Lebih lanjut, ia mengatakan menggunakan limbah baterai jika baterai sudah tidak bisa digunakan lagi pada mobil listrik.
"Ke mana baterai lithium setelah tidak terpakai? Semua unit baterai bekas dealer-dealer kami secara nasional wajib dikirim ke kami. Caranya kami sudah kerjasama dari pihak ketiga," katanya.
Suzuki memberi masa garansi baterai dan Integrated Starter Generator (ISG) selama lima tahun atau 100 ribu km.
Pabrikan akan mendapatkan penggantian tanpa mengeluarkan biaya jika komponen utama sistem hybrid itu mengalami kerusakan sebelum garansi habis. Harga untuk 1 baterai litium ion pada Suzuki Hybrid dijual Rp 15 juta. [jat]