WahanaNews.co, Jakarta - Ada berita menggembirakan bagi pria yang enggan menjalani vasektomi namun tetap ingin mencegah kehamilan. Sebuah jenis kontrasepsi terbaru yang setara dengan vasektomi telah ditemukan oleh para ahli.
Dilaporkan oleh New York Post, jenis kontrasepsi bernama ADAM ini terbuat dari hidrogel yang dapat larut dalam air.
Baca Juga:
Workshop Penanganan Terpadu Isu Kependudukan Kampung KB di Provinsi Papua Barat Daya
ADAM mampu secara signifikan mengurangi motilitas dan konsentrasi sperma, menghasilkan efek yang mirip dengan vasektomi. Temuan ini membuat ADAM diakui sebagai "IUD untuk laki-laki".
Untuk informasi lebih lanjut, pada perempuan, IUD (Intra Uterine Device) merupakan alat kontrasepsi berbahan plastik atau tembaga yang dipasang di dalam rahim selama maksimal 10 tahun untuk mencegah kehamilan.
Alat kontrasepsi yang juga dikenal sebagai KB spiral ini memiliki tingkat keberhasilan tinggi, mencapai 99 persen.
Baca Juga:
Kontrasepsi Pria Berbahan Gel: Cukup Dioles ke Bahu untuk Tekan Kesuburan
"Kami sangat senang untuk membagikan hasil positif yang kami percaya akan membawa kami selangkah lebih dekat dalam mengubah lanskap kontrasepsi," ujar salah satu pendiri dan CEO perusahaan perangkat medis Contraline, Kevin Eisenfrats, dikutip Minggu (04/1/2024).
"Data awal yang dirilis pada hari Kamis (5/1/2023), menunjukkan bahwa ada potensi untuk mencapai tingkat efektivitas yang serupa dengan alat kontrasepsi perempuan, seperti IUD," sebutnya.
Dalam pernyataannya, Eisenfrats mengatakan bahwa ADAM ditargetkan dapat menjadi pilihan utama bagi laki-laki yang mempertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi demi mencegah kehamilan.
Sebelumnya, Contraline melakukan uji coba awal terhadap 23 laki-laki sehat berusia 25-65 tahun yang berdomisili di Australia. Hasilnya, pergerakan sperma menurun 99,6 persen hingga 100 persen dalam waktu 30 hari setelah prosedur non-invasif.
Dalam prosedur non-invasif ini, hidrogel disuntikkan ke vas deferens, tabung reproduksi, untuk mencegah sperma masuk ke dalam air mani.
Menurut laporan Wired, prosedur berdurasi 20 menit ini dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal atau umum dan melibatkan pemotongan skrotum.
Setelah itu, hidrogel dimasukkan melalui kateter yang terhubung ke vas deferens.
Peserta penelitian, yang diwajibkan memiliki "parameter air mani normal," dibagi menjadi dua kelompok dan menerima dosis hidrogel yang berbeda dengan tingkat keberhasilan implantasi mencapai 100 persen.
Dilaporkan bahwa peserta penelitian tidak mengalami reaksi parah, dan efek samping yang terjadi bersifat ringan.
Dr. Peter Chin, seorang ahli urologi dan profesor di University of Wollongong, mengatakan, "Saya senang melihat hasil awal dari uji coba ini. Hal ini sangat menarik karena hasil awal menunjukkan keamanan dan efektivitas ADAM."
Selanjutnya, peserta akan terus dipantau dalam tindak lanjut untuk menganalisis efek jangka panjang dari penggunaan ADAM.
Sementara itu, Contraline berencana untuk mengajukan Izin Perangkat Penyelidikan tahun ini sebelum memulai uji coba di Amerika Serikat (AS).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]