WahanaNews.co | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan fenomena hujan es yang melanda kawasan Sawangan dan Bojongsari, Depok, Jawa Barat, pada Minggu 9 Oktober 2022 kemarin.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam istilah meteorologi, hujan es disebut juga dengan hail. Di mana hujan es tersebut terjadi dalam bentuk tidak beraturan.
Baca Juga:
Bayi Laki-Laki Ditemukan Hidup di Selokan Depok, Lengkap dengan Ari-ari
Dia menjelaskan fenomena hujan es terjadi saat partikel es atau butir air hujan yang membeku, mengalami perkembangan dengan menyerap butir-butir awan yang teramat dingin pada awan c menjual mumulonimbus.
"Butiran tersebut melewati ketinggian level beku dengan suhu di bawah 0 derajat Celcius atau di ketinggian sekira 16.000 kaki atau sekitar 5000 mdpl," kata Dwikorita saat dihubungi MNC Portal (10/10/2023).
Hujan es tersebut terjadi akibat terbentuknya awan kumulonimbus yang menjulang tinggi ke angkasa hingga ketinggian lebih dari 5000 - 9.000 meter. Suhu di bagian puncak awan tersebut bisa mencapai -60 Derajat Celcius atau lebih dingin lagi, sehingga uap air akan membentuk kristal-kristal es.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
"Terjadinya hujan Es di Sawangan dan Bojongsari disebabkan besarnya diameter Es yang terbentuk pada ketinggian 5000 mdpl atau kurang, hujan es ini dihasilkan oleh awan kumulonimbus dan hanya terjadi dalam waktu singkat, yaitu kurang dari 1 jam, di mana butiran ini sampai ke permukaan bumi masih menyisakan butiran es dengan diameter 5-50 mm," jelasnya.
Ukuran es yang jatuh bisa 5 sampai 50 milimeter. Hujan es tersebut berpotensi membahayakan dan merusak jika terjadi dalam skala besar, contohnya menyebabkan kerusakan pada atap rumah.
"Berdasarkan analisis citra radar menggunakan produk CMAX (Coloumn Maximum) dan CAPPI (Constant Altitude Plan Position Indicator) menunjukan pertumbuhan awan dengan nilai reflektifitas hingga >60 dBz, serta berdasarkan analisa satelit Himawari-8 menunjukan adanya awan dengan suhu puncak kurang dari -70 ᵒC," pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.