WahanaNews.co, Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) memiliki senjata modern yang diproduksi oleh Rusia, yaitu Rudal Vympel R-73. Senjata ini telah mengalami peningkatan teknologi dari versi sebelumnya.
Rudal Vympel R-73 telah diuji coba sejak masa Perang Dingin dan terus mengalami perkembangan. Rudal ini juga telah digunakan oleh Rusia dalam operasi militer di Ukraina.
Baca Juga:
Menuju Solo, Presiden RI ke-7 Jokowi Dikawal Delapan Pesawat Tempur TNI AU
Spesifikasi dari rudal Vympel R-73, atau dikenal juga dengan nama AA-11 Archer dalam kode NATO, sebanding dengan rudal Sidewinder yang merupakan senjata andalan Amerika Serikat.
Melansir Okezone, berikut adalah spesifikasi dari Rudal Vympel R-73:
1. Teknologi Terkini
Baca Juga:
Daftar 34 Negara Pengguna Senjata Israel
Rudal R-73 menggunakan sejumlah teknologi canggih dan terbaru. Rudal ini berfungsi dengan mendeteksi panas yang dipancarkan oleh target melalui sensor infra merah yang dimilikinya.
Tidak hanya itu, rudal R-73 juga mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan dapat melawan gangguan elektronik.
Seperti yang dilaporkan oleh laman resmi TNI AU, mirip dengan rudal AIM-9X Sidewinder, R-73 dapat diintegrasikan dengan helm pilot, memungkinkan pilot untuk mengarahkan rudal ke target hanya dengan melihatnya.
2. Spesifikasi Rudal Vympel R-73
R-73 menggunakan mesin roket berbahan bakar padat sebagai sumber tenaganya. Dilengkapi dengan sirip kontrol dan stabilizer di belakang sayap, R-73 menjadi lebih mudah untuk melakukan manuver.
Rudal ini juga dilengkapi dengan teknologi thrust-vectoring yang memungkinkannya untuk melakukan manuver ekstrem. R-73 yang diproduksi oleh Tbilisi Aircraft Manufacturing saat ini memiliki kemampuan mengejar sasaran hingga kecepatan 2.5 Mach.
Dari total beratnya sebesar 105 Kg, sekitar 7,4 Kg merupakan hulu ledak. Terdapat beberapa varian R-73 dengan jangkauan tembakan yang berbeda. Untuk tipe R-73E, jarak tembaknya mencapai 20 km, R-73M1 (30 Km), dan R-73M2 (40 Km).
3. Dipasangkan ke Jet Sukhoi TNI AU
Rudal Vympel R-73 menjadi senjata mematikan TNI AU. Rudal udara ke udara ini dipasangkan ke jet Sukhoi. Menurut penggunaannya, rudal pemburu ini sangat cocok untuk dog fight di udara.
4. Digunakan sejak perang dingin
Rudal jenis R-73 ini sudah digunakan sejak era perang dingin oleh Uni Soviet, sekarang Rusia. Rudal ini diproduksi sejak 1997 dengan pemutakhiran pada seri R-73M
R-73M memiliki jangkauan yang lebih besar dan sudut penangkap yang lebih luas (hingga 60° dari garis pandang), serta sistem penangkal gangguan inframerah yang ditingkatkan.
Menurut kutipan dari Wikiwand, pengembangan selanjutnya meliputi Rudal R-74 (izdeliye 740) dan varian ekspornya, yaitu RVV-MD.
Rudal ini tidak hanya didesain untuk menyerang jet tempur, pesawat angkut, dan helikopter, tetapi juga untuk menghancurkan rudal jelajah dan sasaran yang memancarkan radiasi di permukaan, seperti stasiun radar.
Versi yang telah ditingkatkan dari R-74, yaitu K-74M (izdeliye 750), dilengkapi dengan sistem digital yang dapat diprogram ulang. Rudal ini dimaksudkan untuk digunakan pada pesawat MiG-35, MiG-29K/M/M2, Su-27SM, Su-30MK, dan Su-35S.
Peningkatan lebih lanjut, yang dikenal dengan sebutan K-74M2 (izdeliye 760), ditujukan untuk pesawat generasi kelima Sukhoi Su-57.
Rudal ini memiliki profil penampang yang lebih kecil sehingga dapat dimuat dalam rongga senjata internal, dan akan memiliki kinerja sejajar dengan rudal AIM-9X dan ASRAAM.
Desain yang sepenuhnya baru, yaitu K-MD (izdeliye 300), dijadwalkan akan menggantikan K-74M2 di masa mendatang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]