WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hampir semua perangkat elektronik di sekitar kita memiliki satu tombol kecil yang menentukan hidup atau matinya seluruh sistemnya—tombol power.
Sekilas sederhana, tapi di balik simbol lingkaran dan garis lurus yang menandainya, tersimpan makna teknis yang menarik dan universal di dunia teknologi modern.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Ingatkan Konsumen 7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Listrik Padam
Tombol power dapat dijumpai hampir di setiap perangkat elektronik, mulai dari konsol game, smartphone, hingga laptop.
Perannya sederhana namun vital, yakni menghubungkan atau memutus daya listrik pada perangkat layaknya saklar pada lampu rumah.
Umumnya tombol ini berada di bagian depan, samping, atau belakang perangkat, tergantung desain dan fungsi produknya.
Baca Juga:
Terobosan Baru, Prabowo Luncurkan Fasilitas Estetika Berkelas Dunia di Denpasar
Menariknya, sebagian besar tombol power memiliki simbol unik berupa dua tanda ikonik: lingkaran (O) dan garis tegak lurus (I).
Dua tanda ini bukan sekadar desain dekoratif, melainkan memiliki arti mendalam yang sudah distandardisasi secara internasional.
Menurut penjelasan yang dikutip dari lembaga internasional International Electrotechnical Commission (IEC), simbol “I” dan “O” masing-masing mewakili dua kondisi utama perangkat, yakni hidup dan mati.
Tanda “O” berarti off atau mematikan daya, sedangkan tanda “I” bermakna on atau menyalakan daya.
Dalam praktiknya, terdapat dua jenis utama dari simbol tombol power yang digunakan saat ini.
Pertama, simbol dengan tanda “O” dan “I” yang terpisah, dan kedua, simbol yang menggabungkan keduanya, di mana “I” terletak di tengah lingkaran “O”.
Meskipun tampak serupa, keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Tombol dengan tanda “I” dan “O” terpisah disebut tombol On/Off, yang berarti perangkat benar-benar terhubung atau terputus total dari sumber daya listrik saat ditekan. Sedangkan tombol dengan tanda “I” di dalam “O” disebut tombol Standby.
Pada mode Standby, daya listrik tidak sepenuhnya terputus—perangkat tetap dalam kondisi siaga, seperti komputer atau televisi yang tampak mati tapi sebenarnya masih bisa aktif kembali dalam hitungan detik.
Mode ini biasanya digunakan untuk efisiensi energi dan kenyamanan pengguna.
Artinya, simbol “I” dan “O” bukan hanya penanda teknis, melainkan juga bagian dari bahasa universal yang digunakan oleh hampir semua produsen perangkat elektronik di dunia untuk memastikan pengguna memahami fungsi daya tanpa harus membaca manual.
Dengan demikian, di balik tombol kecil yang sering kita tekan tanpa berpikir dua kali itu, terdapat sistem komunikasi global yang sederhana namun efektif, menghubungkan manusia dan teknologi dalam satu simbol yang sama di seluruh dunia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]