WahanaNews.co, Jakarta - Smartphone yang terlalu panas saat diisi daya merupakan masalah umum yang sering dihadapi pengguna.
Ketika perangkat yang kita andalkan sehari-hari untuk berbagai aktivitas, mulai dari komunikasi hingga hiburan, mengalami overheating, hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran.
Baca Juga:
Nomor Kontak Terhapus? Begini Cara Mudah Memulihkannya
Panas berlebih tidak hanya mengganggu kenyamanan penggunaan, tetapi juga berpotensi merusak komponen internal dan memperpendek masa pakai baterai.
Karenanya, perlu diketahui penyebab dan cara mengatasi masalah ini agar smartphone tetap berfungsi dengan optimal.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari pengisi daya cepat, pengisian daya berlebihan, atau panas yang terperangkap di ruangan dengan ventilasi buruk.
Baca Juga:
Apple Janjikan Pabrik Smartphone Mewah di Indonesia dengan Investasi Fantastis
Apapun penyebabnya, penting untuk segera menanganinya demi memperpanjang kinerja dan kesehatan baterai.
Ingat, ponsel yang terlalu panas dapat menyebabkan gangguan, merusak komponen internal, dan memperpendek masa pakai baterai.
Melansir Techno.id, kita bisa menghindari ponsel yang terlalu panas saat diisi daya dengan tips ini.
1. Hindari melakukan multitasking sambil mengisi daya
Saat kamu melakukan banyak aktivitas di ponsel, baik menonton acara favorit, bermain game, atau menjalankan aplikasi intensif grafis, ponsel membutuhkan daya pemrosesan yang signifikan dari CPU dan GPU-nya.
Ditambah lagi kamu melakukannya saat ponsel sedang diisi daya, maka hal tersebut berisiko mendorong perangkat semakin panas karena kelebihan beban termal.
Saat ponsel dicolokkan ke sumber listrik, maka ponsel akan mengambil daya dari pengisi daya untuk mengisi ulang baterainya.
Pengisian daya itu sendiri menghasilkan panas, terutama jika kamu menggunakan pengisi daya yang cepat.
Jadi, kamu memiliki dua sumber panas, aktivitas CPU dan GPU yang menuntut, bersama dengan proses pengisian daya itu sendiri.
Prioritaskan pengisian daya ponsel daripada aktivitas multitasking. Artinya, saat baterai hampir habis, fokuslah untuk mengisi daya terlebih dahulu.
Setelah terisi daya yang cukup, silahkan kamu kembali beraktivitas dengan ponsel. Hindari melakukan multitasking pada ponsel sembari mengisi daya.
2. Gunakan pengisi daya dan kabel bawaan
Jika kamu menggunakan pengisi daya atau kabel pihak ketiga untuk mengisi ulang baterai, dapat berisiko merusak ponsel. Pengisi daya yang tidak mendukung standar pengisian daya pabrikan peralatan asli seringkali kurang presisi dalam pengiriman daya.
Kabel dan pengisi daya pihak ketiga yang dijual dengan harga murah memiliki komponen yang kurang mumpuni yang dapat mengganggu aliran daya. Konsekuensinya? Terlalu panas.
Selalu gunakan pengisi daya dan kabel bawaan atau perangkat yang direkomendasikan pabrikan ponsel.
3. Beri ventilasi yang cukup
Bagian dalam ponsel membutuhkan udara. Jika perangkat kamu kekurangan ruang atau ventilasi yang cukup saat mengisi daya, panas yang dihasilkan oleh komponen internal tidak dapat keluar. Akibatnya panas akan terperangkap di dalamnya.
Pastikan ponsel memiliki cukup ruang untuk sirkulasi udara di sekitarnya. Direkomendasikan untuk mengeluarkan perangkat dari casingnya (jika menggunakan) saat mengisi daya.
Jika itu tidak memungkinkan, setidaknya harus dihindari menumpuk apa pun di atas ponsel yang sedang diisi dayanya.
4. Mitos pengisian yang berlebihan
Saat baterai lithium-ion internal ponsel mencapai kapasitas 100%, misalnya, pengisian daya otomatis berhenti.
Pada iPhone misalnya, sejak dirilisnya iOS 13 pada tahun 2019, Apple memperkenalkan alat yang disebut Pengisian Daya Baterai yang Dioptimalkan.
Fitur ini membatasi pengisian daya hingga sekitar 80% saat tersambung ke pengisi daya untuk waktu yang lama seperti semalam.
Banyak ponsel Android menawarkan sesuatu yang serupa dan bahkan memiliki kontrol yang lebih kuat untuk hal-hal seperti pengisian daya tembus dan kemampuan untuk membatasi pengisian cepat.
Jangan khawatir tentang pengisian daya ponsel dalam semalam.
Jika ponsel kamu terus-menerus kepanasan, itu pertanda ada sesuatu yang tidak beres. Pertimbangkan untuk menghubungi layanan service center pabrikan.
[Redaktur: Elsya TA]