WahanaNews.co | Daya dan tarif dasar listrik merupakan faktor yang bakal menentukan berapa tagihan listrik kita.
Namun, di sisi lain kita juga harus menyadari bahwa kebiasaan kita dalam menggunakan listrik juga sangat memengaruhi. Salah-salah berperilaku, dompet kita yang jadi korbannya, lho.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
Makanya, ketimbang deg-degan tiap bulan atau mengeluh karena tagihan mahal, lebih baik kita perbaiki pola kebiasaan memakai listrik.
Berikut beberapa cara yang bisa mengurangi tagihan listrik di rumah
1. Memakai Lampu LED Hemat 75 Persen
Baca Juga:
PLN Butuh Dana Rp10.953 Triliun demi Net Zero Emission 2060
Pemakaian lampu yang tak tepat bisa jadi salah satu sumber pemborosan yang cukup besar di rumah.
Sebagai contoh, rumah kita memiliki 10 lampu dengan rata-rata 20 watt yang menyala selama 10 jam, dari jam 19:00 hingga jam 05:00.
Maka, energi yang kita gunakan atau kWh (kilowatt hour) untuk lampu saja sebesar: 20 watt x 10 buah x 10 jam/1.000* (dibagi 1.000 karena satuannya kilowatt), yakni 2 kWh sehari.
Bagaimana biayanya?
Tarif dasar listrik (TDL) non-subsidi untuk rumah dengan daya 1.300 VA misalnya, adalah sebesar Rp1.444, 70 per kWh saat ini.
Dengan TDL tersebut, maka biaya lampu dalam sebulan: 2 kWh x Rp1.444,70 x 30 = Rp86.682.
Ini baru lampu saja, lho, belum termasuk alat elektronik lainnya, seperti AC, pompa air, dsb.
Nah, untuk itu jangan lupa matikan lampu jika memang tidak diperlukan, selain itu disarankan juga menggunakan lampu LED.
Dilansir dari Kompas, lampu LED dapat menghemat 75 persen energi sekaligus bertahan 25 kali lebih lama dari bola lampu pijar biasa.
Lampu LED dengan watt yang kecil pun sudah cukup terang.
2. Lepas Colokan Rice Cooker Bisa Hemat Listrik Rp30.000 per Bulan
Asal tahu saja, energi yang dibutuhkan untuk memanaskan nasi kurang lebih 70 watt.
Nah, bila dalam sehari rice cooker memanaskan nasi selama 10 jam, dan berlangsung setiap hari selama sebulan, maka pemakaian listriknya adalah: 70 watt x 10 jam x 30 hari/1.000 (dibagi 1.000 karena satuannya kilowatt), yakni 21 kWh per bulan atau seharga Rp30.338.
Coba kalau tidak terus dicolok untuk menghangatkan nasi, maka kita bisa hemat Rp30.000 tiap bulan.
Kita bisa menghangatkan hanya pada saat jam makan, alternatifnya hangatkan nasi menggunakan panci kukus atau gunakan termos nasi untuk menjaga nasi tetap hangat.
3. Cabut Kabel Setelah Tak Digunakan
Biasakan selalu mencabut kabel-kabel yang terpasang pada sakelar setelah selesai digunakan.
Mulai dari kabel pengisi daya gawai, laptop, setrika, blender, mesin cuci, penanak nasi, dan alat-alat elektronik lainnya.
Listrik yang terbuang siasia harus tetap kita bayar, bukan?
Makanya, sebelum tidur selalu matikan TV, padamkan lampu dalam rumah, dan mencabut berbagai kabel elektronik.
4. Gunakan Listrik Prabayar
Sejatinya menggunakan listrik dengan sistem pulsa akan membuat pemakaian listrik lebih terkontrol.
Sistem ini akan secara otomatis memutus aliran listrik jika pulsa yang kita beli habis.
Kita pun lebih mudah mengevaluasi pemakaian listrik tiap bulan. Jadi itulah 4 cara hemat listrik yang bisa dicoba. [qnt]