WahanaNews.co | PT PLN (Persero) membentuk organisasi khusus Divisi Energy Transition and Sustainability guna menangani transisi energi. Tim tersebut dihadirkan sebagai realisasi ikhtiar PLN menurunkan emisi karbon di semua lini bisnisnya.
"Unit ini diawasi langsung oleh direksi dan mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan strategi dan melacak pelaksanaan inisiatif transisi energi," kata Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).
Baca Juga:
PLN Butuh Dana Rp10.953 Triliun demi Net Zero Emission 2060
Sementara itu, Executive Vice President Energy Transition and Sustainability Kamia Handayani mengatakan untuk mendukung kebijakan strategis tersebut pihaknya turut mengeluarkan BOD Directive. Hal itu diungkapkan olehnya di Mesir dalam forum COP27, Jumat (11/11).
"Kebijakan internal tersebut terdiri dari enam bidang utama yakni, proyeksi dan inventarisasi emisi gas rumah kaca, aksi mitigasi dan adaptasi, pemanfaatan pembiayaan iklim dan penetapan harga karbon, penyediaan anggaran untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, peningkatan kapasitas, pemantauan dan evaluasi, hingga pengembangan kapasitas pegawai," jelasnya.
Ia menuturkan pihaknya optimistis bisa memanfaatkan peluang transisi energi dengan cara mengembangkan keahlian baru dan kompetensi inti baru.
Baca Juga:
Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan
"PLN juga mengelola risiko transisi energi dan mengintegrasikannya ke dalam manajemen risiko korporat," jelasnya.
Pihaknya pun telah mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kemampuan dan pengembangan peta jalan kapasitas untuk transisi energi. Peta jalan tersebut melibatkan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.
"Berkenaan dengan organisasi, tahun ini PLN melakukan transformasi organisasi untuk lebih meningkatkan kapasitas internal kami dalam transisi dan keberlanjutan energi," jelasnya.