WahanaNews.co | Earphone, headset, dan headphone adalah 'teman' setia bagi sebagian besar orang.
Biasanya, ketiga barang tersebut setia menemani sebagian orang untuk beraktivitas, seperti bekerja, olahraga, hingga melakukan perjalanan dengan transportasi umum.
Baca Juga:
Tembakan Israel Tewaskan Aktivis AS, Blinken Geram dan Tuntut Reformasi di Tepi Barat
Tetapi, menurut Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, penggunaan earphone, headset, dan headphone yang terlalu lama dapat menyebabkan penyakit pada telinga, bahkan bisa menyebabkan ketulian.
Penggunaan headset dengan suara melebihi 85 desibel dapat menyebabkan ketulian atau gangguan pendengaran. Bahkan, penggunaan di atas 15 menit juga berisiko memicu gangguan pendengaran yang bersifat sementara maupun permanen.
Berikut delapan efek kesehatan yang bisa muncul akibat terlalu lama menggunakan earphone, headset, dan headphone, seperti dilansir dari Sindo. Apa saja?
Baca Juga:
Ini Dampak Mendengar Musik Terlalu Lama Terhadap Telinga Melalui Earphone
1. Infeksi Telinga
Dilansir dari Only My Health, Penggunaan earphone yang langsung dicolokkan ke liang telinga dapat menjadi penghalang bagi saluran udara telinga.
Penyumbatan ini dapat menjadi penyebab umum berbagai jenis infeksi telinga. Sebab, menggunakan earphone dalam waktu yang lama bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri.
Ahli kesehatan merekomendasikan agar tidak menggunakan earphone yang sama dengan orang lain untuk menghindari perpindahan bakteri dari satu orang ke orang lainnya.
2. Sakit Telinga
Sakit telinga adalah salah satu efek samping paling umum dari penggunaan earphone, headset, dan headphone setiap hari dalam waktu yang lama.
Sebab, kebisingan berlebih ditransmisikan melalui perangkat langsung ke telinga. Maka dari itu, hindari tingkat volume yang tinggi.
Selain itu, earphone, headset, dan headphone yang tidak sesuai ukuran dapat menyebabkan sakit telinga ringan atau berat. Jadi, tekanan berlebih pada telinga luar dapat berdampak pada gendang telinga sehingga menyebabkan sakit telinga.
3. Vertigo
Terlalu sering menggunakan earphone, headset, dan headphone bisa menyebabkan pusing yang berputar atau vertigo. Peningkatan tekanan di liang telinga karena suara yang keras dari perangkat bisa menyebabkan vertigo pada seseorang.
4. Gangguan Pendengaran
Kehilangan pendengaran bisa menjadi salah satu efek samping yang parah akibat menggunakan earphone, headset, dan headphone dalam jangka waktu lama.
Diketahui, telinga bagian dalam sangat sensitif terhadap suara masuk yang diterima dari perangkat-perangkat tersebut. Di dalam telinga, terdapat banyak sel dan beberapa sel memiliki struktur, seperti rambut kecil yang disebut sel rambut.
Sel rambut berfungsi sebagai pemancar suara yang berjalan dari telinga ke otak untuk diproses lebih lanjut. Terlalu banyak suara keras dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel ini sehingga dapat mengganggu seluruh proses transmisi suara.
5. Kehilangan Fokus
Suara yang dikeluarkan dari earphone, headset, dan headphone dapat berdampak negatif terhadap gendang telinga.
Suara bergerak dari telinga ke otak dan memengaruhi sistem saraf sehingga dapat menyebabkan fokus berkurang. Kekuatan fokus dan konsentrasi bisa menjadi lemah karena penggunaan earphone yang berlebihan dalam waktu lama.
6. Tuli akibat Kebisingan
Noise-Induced Hearing Loss (NIHL) atau tuli akibat kebisingan adalah gangguan pendengaran ketika telinga tidak berfungsi normal karena mendengar suara yang terlalu bising.
Tidak hanya volume earphone, headset, dan headphone, durasi penggunaan yang terlalu lama juga dapat memicu risiko NIHL.
7. Tinnitus
Tinnitus adalah sensasi telinga berdengung yang bisa berlangsung sesaat atau dalam waktu yang lama. Kondisi ini dapat terjadi hanya di telinga kiri, telinga kanan, atau pada kedua telinga.
Sel-sel rambut yang rusak di koklea, yakni bagian telinga yang penting bagi fungsi pendengaran, dapat menyebabkan suara berdengung atau menderu di telinga atau kepala. Suara inilah yang disebut dengan tinnitus.
8. Hiperakusis
Dilansir dari laman resmi Kemenkes, hiperakusis adalah penurunan toleransi suara terhadap suara lingkungan biasa.
Penderita hiperakusis biasanya menganggap suara dari lingkungan sekitar yang normal sebagai suara yang keras, tidak menyenangkan, menakutkan dan menyakitkan. [ast]