WahanaNews.co | Seorang warga di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), dibuat kaget saat dicegat seekor buaya besar di jalan raya.
Detik-detik pengendara dicegat buaya itu sempat terekam video dan viral di media sosial.
Baca Juga:
Tiga Buaya Sering Terpantau di Sungai Lalindu Pasca Banjir Bandang
Kejadian itu terjadi di jalanan poros, tepatnya di Jalan Sambera, Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kukar, pada Rabu (27/10/2021). Dalam rekaman video berdurasi 18 detik, tampak seekor buaya besar berhenti di badan jalan dan hendak menyeberang. Diketahui buaya itu datang dari arah pesisir pantai dan hendak menuju daratan di seberang jalan.
Belum sempat menyeberangi jalan, seketika ada 2 kendaraan datang dari arah berlawanan. Sang predator lalu berbalik arah dan kembali ke pesisir pantai.
Dikonfirmasi terkait peristiwa itu, Kadis Damkar Kecamatan Muara Badak Adi Susanto wilayah sekitar jalanan tempat video viral tersebut memang merupakan habitat buaya. Kemunculan buaya di jalanan bukan kali ini saja terjadi.
Baca Juga:
Bupati Mukomuko Minta Bantuan Bengkulu Atasi Serangan Buaya Mematikan
"Di video itu memang tempat habitat buaya, dan sering muncul karena di sana ada laut dan sungai," ujar Susanto saat dimintai konfirmasi.
Pria yang kerap di sapa Anto itu menjelaskan buaya tersebut diperkirakan ingin menuju tambak warga yang berada di seberang jalan poros.
"Itu dia (buaya) datang dari pesisir pantai mau ke tambak yang ada di seberang dan pasti harus nyeberang lewat jalan beraspal," tuturnya.
Selain itu, kawasan tersebut dulunya merupakan sebuah hutan, tapi oleh warga dijadikan tambak ikan dan kepiting. Dan kemungkinan buaya tersebut ke tambak untuk mencari makanan. "Ya kemungkinan lagi cari makan," terangnya.
Di kawasan itu juga sebelumnya sempat terjadi warga yang dimangsa oleh buaya, meskipun kemunculan buaya dianggap berbahaya. Anto mengatakan pihaknya tidak dapat berbuat apa-apa lantaran tidak adanya regu penanganan hewan buas di wilayahnya.
"Saat ini kita hanya fokus bertugas untuk penanggulangan kebakaran, karena untuk operasional dan peralatan penanganan hewan seperti tawon, ular, dan buaya belum ada," ungkapnya.
"Tapi saat ini kami sedang berupaya berkoordinasi ke ke ahlinya mungkin ke depannya seperti itu," pungkasnya. [rin]