WahanaNews.co - Tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual, ternyata seorang pemimpin juga harus memiliki kecerdasan emosional yang baik.
Kecerdasan semacam ini sering disebut sebagai Kecerdasan Emosional atau Emotional Intelligence (EI).
Baca Juga:
Orang Cerdas Paling Anti Ucapkan 5 Kalimat Ini
Dikutip dari Psychology Today, Emotional Intelligence merujuk pada kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Kecerdasan jenis ini sangat berperan dalam seberapa efektif seseorang dalam memahami dan mengekspresikan diri sendiri, serta dalam memahami orang lain dan berinteraksi dengan mereka.
David Goleman, seorang jurnalis dan psikolog terkenal, mengelompokkan kecerdasan emosional menjadi empat aspek. Ingin tahu apa saja? Yuk, kita lihat satu per satu!
Baca Juga:
Cenderung Introvert, Ini Ciri-ciri Orang dengan Intelektualitas Tinggi Menurut Psikologi
Kesadaran Diri (Self-awareness)
Kesadaran diri berarti memiliki kecerdasan untuk mengenal, memahami, dan menilai diri sendiri. Seorang pemimpin harus memahami emosinya sendiri dan memiliki keyakinan diri yang kuat.
Pemimpin dengan tingkat kesadaran diri yang tinggi biasanya memahami kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Dengan pemahaman ini, ia dapat mengendalikan dirinya dan berinteraksi dengan sesama, terutama anggota tim yang ia pimpin.
Pengelolaan Diri (Self-management)
Pengelolaan diri melibatkan kemampuan dalam mengendalikan emosi, beradaptasi, fokus pada pencapaian, dan membangun rasa percaya diri serta optimisme.
Seorang pemimpin perlu mampu mengendalikan emosinya dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dengan kemampuan ini, pemimpin dapat menghadapi berbagai situasi dengan tepat.
Dengan demikian, ia akan mampu mencegah tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan masalah yang tidak diinginkan dalam lingkungan organisasinya.
Kesadaran Sosial (Social awareness)
Kesadaran sosial melibatkan kemampuan dalam memahami orang lain, memiliki toleransi, empati, dan fokus pada pelayanan kepada orang lain.
Contohnya, seorang relawan memiliki prinsip untuk melayani masyarakat. Namun, mengapa ini menjadi penting bagi seorang pemimpin?
Hal ini disebabkan karena dengan kemampuan tersebut, seorang pemimpin dapat memahami perannya dalam situasi tertentu.
Kemampuan ini membentuk kepribadian pemimpin yang humanis. Pemimpin tersebut mampu menempatkan diri dalam situasi khusus dan akan bertindak dengan mempertimbangkan persepsi sosial dari lingkungannya.
Selain itu, kesadaran sosial membantu menjaga hubungan yang baik dengan orang lain, terutama dengan bawahan dalam organisasi.
Pengelolaan Sosial (Social management)
Pengelolaan sosial melibatkan kemampuan dalam mengelola dan mempengaruhi orang lain, menghadapi konflik, memberikan motivasi, dan menginspirasi orang lain.
Pemimpin yang memiliki keterampilan ini dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada orang di sekitarnya.
Karena itu, penting bagi seorang pemimpin memiliki pengelolaan sosial yang positif, agar bawahannya terinspirasi untuk berperilaku positif yang serupa.
Inilah beberapa karakter dasar dari kecerdasan emosional yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Kepemimpinan yang dibangun dengan dasar kecerdasan emosional cenderung bersifat transformatif atau pelayanan.
Tipe kepemimpinan semacam ini biasanya lebih efektif karena mampu membangun kepercayaan dan saling peduli di antara anggota tim.
Dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik, seorang pemimpin dapat beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan dan mampu menciptakan lingkungan yang nyaman bagi semua anggotanya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]