WahanaNews.co | Batik
Air dilaporkan gagal terbang dari Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung
Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, ke Jakarta pada Senin (28/6).
Baca Juga:
Pakar BRIN Kembangkan MOFs, Sulap Minyak Kelapa jadi Bahan Bakar Pesawat
Pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan karena merasa
struktur permukaan aspal pada landas hubung (taxiway) seperti tidak normal atau
berbeda dengan yang seharusnya.
Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang
Mandala Prihantoro mengatakan Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6257
direncanakan terbang dari Samarinda pukul 15.15 WITA. Pesawat diperkirakan tiba
di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 16.20 WIB.
Danang menjelaskan pesawat sudah sempat bergerak menuju
landasan pacu (runway) melalui taxiway. Namun, ketika berada tepat di taxiway,
pilot menemukan sesuatu yang janggal.
Baca Juga:
Daftar Rute Penerbangan dengan Turbulensi Terparah di Dunia, Berani Coba?
"Pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan
(menghentikan pergerakan pesawat) dikarenakan merasakan struktur permukaan
aspal pada landas hubung seperti tidak normal (berbeda sebagaimana
semestinya)," ungkap Danang dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (30/6).
Lalu, pilot berkomunikasi dengan petugas lalu lintas udara
dan petugas layanan darat (ground handling) untuk melakukan pengecekan. Batik
Air pun menerima konfirmasi bahwa taxiway harus dilakukan pengecekan.
"Guna mempermudah proses pergerakan posisi pesawat ke
landasan parkir (apron) dengan cara didorong, untuk mengurangi beban pesawat,
maka seluruh tamu dan kargo diturunkan," jelas Danang.