Motif dan warna batik yang digunakan pada koleksi ini merupakan hasil kreativitas Irma dalam mengembangkan inspirasi dari aurora borealis, fenomena alam yang terjadi di negara Antartika.
Gradasi cahaya warna di atmosfer dari fenomena aurora borealis dituangkan dalam motif dan warna batik yang inovatif dengan tampilan gradasi warna oranye, merah, biru, ungu, dan kuning.
Baca Juga:
Perajin Batik Kediri Harap Pemerintah Fasilitasi Penjualan dan Tenaga Kerja
Inspirasi tersebut dikombinasikan dengan ragam hias Nusantara, mulai dari motif batik klasik seperti mega mendung dan kawung, serta corak khas Kalimantan sehingga menciptakan hasil akhir motif batik bernuansa kontemporer.
Motif khas Kalimantan turut diaplikasikan dalam bentuk perca yang menjadi ornamen berbeda pada busana ini.
Dengan menerapkan sustainable fashion, IDENTIX by Irma Susanti menggunakan bahan baku dan batik pewarna alam dari tumbuhan yang lebih bersahabat dengan lingkungan.
Baca Juga:
Luncurkan Buku Batik Pakualaman, GKBRAA Paku Alam: Budaya Itu Artinya Menjaga Hati
"Kami optimis merambah pasar global dengan memerhatikan sustainable fashion yang sedang menjadi isu global, dan menawarkan modest wear dengan style dan material yang tidak dimiliki oleh negara lain, yaitu batik dan tenun,” ungkap Irma Susanti.
Koleksi modest wear tersebut terdiri dari bentuk dress yang ditampilkan berlayer dengan cape dan outer panjang yang memperlihatkan permainan kombinasi warna dan motif yang kontras.
Detail lengan lebar memperkuat kesan dinamis dari koleksi ini, yang diselaraskan dengan estetika penutup kepala gaya turban, sesuai segmen yang dituju yakni muslimah urban di berbagai negara. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.