WahanaNews.co | Terkadang kita menjumpai sosok yang penuh karisma dan terlihat lebih menonjol dibanding orang-orang di sekitarnya. Tentu kita juga ingin menjadi seperti orang itu kan?
Menariknya, menjadi karismatik adalah hal yang bisa dipelajari. Salah satu kunci menjadi karismatik adalah dengan memberikan perhatian penuh pada lawan bicara ketika berinteraksi.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Meski terkesan sepele, memberi perhatian sepenuhnya adalah hal yang tidak mudah dilakukan.
Belum lagi, ada banyak sekali hal yang rentan memecah perhatian dan membuat orang tak fokus saat berinteraksi dengan sekitarnya. Bahkan, hanya bunyi pemberitahuan di ponsel saja bisa mengalihkan perhatian.
Mengapa orang karismatik bisa berpengaruh?
Baca Juga:
Psikolog Sebut Hukuman Fisik Bukan Cara Tepat Perbaiki Perilaku Anak
Ada alasan jelas mengapa orang karismatik adalah sosok yang bisa memberi pengaruh signifikan bagi sekitarnya. Ini bisa terwujud karena sosok ini bisa terhubung dengan orang sekitarnya dengan sepenuh hati.
Bahkan ketika berinteraksi dengan sosok berkarisma, lawan bicara bisa saja merasa seakan dialah satu-satunya orang di ruangan itu meski situasinya sedang ramai.
Ketika seseorang dikenal penuh karisma, maka pengakuan dari orang sekitar akan lebih mudah dikantongi. Ini pula yang membuat sosok ini kerap ditunjuk sebagai pemimpin.
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan kepentingan banyak orang pun dapat dilakukan dengan mulus.
Cara menjadi sosok karismatik
Karisma bukanlah hal yang tidak bisa dipelajari. Beberapa hal yang dapat membuat seseorang menjadi sosok yang karismatik adalah:
1. Pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik bukan sekadar meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain berbicara.
Menahan diri untuk tidak memberikan sanggahan atau menguasai pembicaraan juga menjadi hal yang cukup menantang.
Sosok karismatik adalah orang yang dapat mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan lawan bicaranya. Komunikasi berlangsung secara optimal baik secara verbal maupun non-verbal.
Artinya, jika ingin menjadi sosok penuh karisma maka mulailah dengan menjadi pendengar yang baik. Ketika orang lain berbicara, dengarkan sepenuh hati dengan mengesampingkan kepentingan diri sendiri.
2. Empati
Kemampuan untuk melihat segala sesuatu dari perspektif orang lain merupakan bagian penting dari empati. Inilah yang dimiliki oleh orang karismatik dan belum tentu orang lain punya.
Seseorang hanya bisa menjadi empati ketika benar-benar sepenuhnya memberikan perhatian pada apa yang dialaminya.
Kemampuan ini yang tidak sembarang orang punya. Di sisi lain, orang yang karismatik adalah sosok dengan rasa empati begitu besar.
3. Kontak mata
Jika ingin menjadi sosok penuh karisma, coba pertahankan kontak mata ketika berinteraksi dengan orang lain.
Dibandingkan dengan koneksi lain, saling menatap adalah bentuk yang paling kuat. Bahkan menurut penelitian, ketika seseorang tak lagi melihat ke arah lawan bicaranya, di saat itulah pikirannya juga berkelana.
Lebih jauh lagi, melihat mata lawan bicara memiliki dampak begitu besar. Tak hanya merasa didengarkan dan menyalurkan empati, mempertahankan kontak mata selama berinteraksi akan membuat orang lain merasa dihargai.
4. Antusiasme
Bukan hal yang bisa dibuat-buat, antusiasme akan muncul secara alami ketika seseorang benar-benar menikmati kebersamaan dengan orang lain. Antusiasme adalah salah satu jenis emosi yang paling murni.
Sosok penuh karisma dengan sendirinya akan menunjukkan antusiasme ketika memberikan perhatian sepenuhnya pada interaksi yang sedang dilakukan.
Untuk bisa melimpahkan perhatian sebanyak-banyaknya, tentu harus melupakan hal lain yang bisa memecah fokus terhadap lawan bicara.
5. Percaya diri
Berapa kali dalam sehari Anda merasa yakin melakukan sesuatu tanpa ragu dengan komentar orang lain?
Kunci dari rasa yakin ini datang dari kepercayaan diri. Untuk bisa menemukan kepercayaan diri ini, coba pusatkan perhatian kepada lawan bicara, bukan pada diri sendiri.
Secara alami, bentuk interaksi semacam ini akan membuat seseorang tampak percaya diri. Reaksi apapun yang dikeluarkan pun akan tampak alami tanpa perlu risau dengan pikiran orang lain.
6. Kenali lawan bicara
Sosok karismatik adalah mereka yang tahu betul siapa lawan bicaranya. Dengan demikian, bagaimana cara berinteraksi juga dapat disesuaikan.
Latar belakang lawan bicara akan berpengaruh terhadap cara memahami mereka.
Dengan memahami betul siapa lawan bicara, sosok penuh karisma akan tahu bagaimana mereka menelaah kata-kata yang didengar.
Artinya, setiap kata yang keluar dari sosok ini sudah tepat sasaran sekaligus mudah dipahami.
Keenam cara menjadi sosok karismatik ini berakar pada satu kunci, yaitu hadir sepenuhnya ketika berinteraksi dengan orang lain.
Bukan dengan sesekali melihat ke arah lain yang berarti pikiran ikut berkelana, bukan dengan sesekali melihat ponsel untuk memeriksa pemberitahuan baru.
Memang tidak mudah, namun menjadi sosok dengan pengaruh besar seperti ini sangat bisa dipelajari. Silakan mencobanya. [qnt]