WahanaNews.co | Siklon
tropis Seroja telah memicu bencana di tanah Nusa Tenggara Timur. Kini, BMKG
mewanti-wanti datangnya siklon tropis Surigae, yang berpotensi jadi angin
topan.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
menerangkan, saat ini bibit siklon tropis di utara Papua telah berkembang
menjadi siklon Surigae. Siklon ini bergerak ke arah barat laut mendekati
wilayah Filipina.
Apa itu siklon Surigae? Penamaan siklon tersebut dilakukan
oleh Japan Meteorogical Agency (JMA). Sebelumnya, bibit siklon ini bernama 94W.
"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan
angin rata-rata di wilayah utara Sulawesi dan sekitarnya berkisar 8-20
knot," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kabupaten Malang, Jawa
Timur, dalam keterangannya, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
Sejumlah wilayah yang berpotensi terkena dampak bibit siklon
Tropis 94W meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara,
Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Selain itu, ada wilayah dengan
level waspada untuk potensi banjir bandang pada dua hari ke depan, yaitu
Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Gelombang tinggi sekitar 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi
di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan utara Kepulauan Sangihe
hingga Kepulauan Talaud, Laut Maluku, Perairan Utara dan Timur Halmahera, Laut
Halmahera, serta Samudra Pasifik Utara Halmahera.
Sementara itu, gelombang tinggi 2,5-4,0 meter berpotensi
terjadi di perairan Raja Ampat-Sorong, perairan Manokwari, perairan Biak, Teluk
Cendrawasih, perairan Jayapura-Sarmi, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat.
Sedangkan gelombang dengan tinggi 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra
Pasifik utara Papua.