WahanaNews.co, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa yang mengguncang daerah Bawean dan Tuban pada Jumat (22/3/2024) merupakan peristiwa luar biasa.
Hal ini dikarenakan gempa yang terjadi di wilayah Bawean tersebut berada di zona dengan tingkat kegempaan rendah (low seismicity).
Baca Juga:
Pria di Tuban Izin Menginap di Kantor Polisi, Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menyampaikan bahwa pihaknya terkejut dengan kejadian gempa di Bawean, mengingat wilayah tersebut tergolong dalam kategori kegempaan rendah.
Faktor "low seismicity" ternyata tidak menjamin keamanan dari potensi aktivitas gempa. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers secara daring pada Jumat (22/3/2024).
Termasuk kejadian luar biasa
Menurut Daryono gempa berkekuatan magnitudo 5,9 diikuti dengan gempa magnitudo 6,5 tersebut adalah kejadian yang luar biasa.
Baca Juga:
BMKG Laporkan193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban
BMKG mengungkap bahwa sesar yang mempengaruhi dua gempa berkekuatan signifikan tersebut belum terpetakan.
"Yang terjadi di Bawean ini adalah wilayah low seismicity, ini kejadian luar biasa," katanya.
"Saya menilai berdasarkan fakta kondisi tektonik, sejarah, aktivitas, ini adalah sejarah dan sesarnya belum terpetakan secara kredibel. Contohnya, kalau di Lembang, Sesar Cimandiri itu jelas," lanjutnya