Meski menghadapi berbagai keterbatasan, Mila selalu mencari cara untuk membantu. Ia memanfaatkan alat pribadinya, seperti laptop dan printer, untuk mencetak dokumen serta mengisi formulir administrasi. Bila ada kendala, ia segera berkoordinasi dengan dinas terkait.
"Terkadang saya harus bolak-balik ke dinas, tapi melihat warga tersenyum setelah masalah mereka selesai adalah imbalan yang tak ternilai," ujarnya.
Baca Juga:
Raih Gelar Master SDM dari AS, Penerima Beasiswa LPDP Maria Jochu Kembali ke Papua Jadi Lurah
Semangatnya yang tak kenal lelah menunjukkan betapa besar dedikasi Mila terhadap tugas sosial yang ia emban.
Yang membuat Mila istimewa adalah prinsipnya untuk tidak meminta imbalan. Baginya, rezeki adalah urusan Tuhan.
"Setiap saya membantu warga, rezeki selalu datang dengan cara yang tidak disangka-sangka. Misalnya, saya menjadi agen BRI, dan banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mencairkan bantuannya lewat saya. Itu sudah cukup," ungkapnya.
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Polisi Sisihkan Gaji Demi Dirikan Sekolah Gratis Anak Yatim di Indramayu
Keuntungan itu pun ia gunakan kembali untuk membantu warga lain, seperti memperbaiki rumah yang bocor atau membeli kebutuhan dasar mereka. Sikap tulus Mila menginspirasi banyak orang untuk turut berkontribusi dalam kehidupan sosial mereka.
Semangat Mila mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Suaminya sering membantu mengantar warga ke rumah sakit dengan mobil pribadi bila ambulans tidak tersedia. Anak-anaknya pun terlibat, seperti salah satu putranya yang membuka kursus komputer gratis untuk warga sekitar, memberikan keterampilan bagi generasi muda. Keluarga Mila menjadi contoh bagaimana sebuah komunitas yang peduli dapat saling mendukung dalam memberikan solusi sosial yang bermanfaat.
Mila juga memiliki impian besar untuk memberdayakan warga Kadudampit. Ia ingin membuka pelatihan keterampilan seperti menjahit atau membuat kerajinan tangan agar masyarakat memiliki penghasilan tambahan.