WahanaNews.co | Sosok Presiden Soekarno merupakan salah satu tokoh yang dikagumi oleh dunia. Diantaranya adalah negara yang ada di Eropa Timur dan pecahan Uni Soviet yang memiliki kedekatan dengan Indonesia selama masa perang dingin.
Salah satu kisah yang menggambarkan besarnya nama Bung Karno adalah saat dia meminta “menemukan” makam dari perawi hadist terkemuka Islam, Imam Bukhari.
Baca Juga:
Peringati Bulan Bung Karno, Kader PDI-Perjuangan Jalan Sehat Bareng Tri Adhianto & Ono Surono
Alkisah pada 1956 Pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev mengundang Bung Karno ke Moskow. Bung Karno menyatakan kesediaannya untuk datang, dengan syarat Kruschev menemukan makam Imam Bukhari, yang diyakini berada di wilayah Uni Soviet.
Soviet kala membutuhkan dukungan Indonesia dalam melawan pengaruh Amerika Serikat (AS) di Kawasan Asia Tenggara, dan Bung Karno merupakan sosok yang penting dalam mendukung upaya tersebut.
Karena itulah demi memenuhi permintaan Bung Karno itu, Kruschev kemudian memerintahkan pencarian makam Imam Bukhari. Setelah upaya besar-besaran, makam tersebut akhirnya ditemukan di Uzbekistan.
Baca Juga:
Bupati Karo Tinjau Proyek Pelebaran Jalan, Usulkan Pemugaran Akses ke Rumah Pengasingan Bung Karno
Komplek mausoleum Imam Bukhori saat ini bisa dikunjungi di Desa Hartang, 25 kilometer dari Samarkand, Uzbekistan.
Para peziarah yang datang tak hanya bisa mengunjungi makam Imam Bukhori namun juga bisa datang ke mushola, perpusatakaan, dan madrasah yang berada di kompleks tersebut.
Meski ada keraguan terkait cerita menegenai penemuan makam Imam Bukhori tersebut, Bung Karno tercatat melakukan empat kali kunjungan ke Uni Soviet. Setelah kunjungan pertama pada 1956, saat dia diduga menyampaikan permintaan tentang makam Imam Bukhori, Bung Karno kembali menyambangi Uni Soviet pada pada Mei 1959, Juni 1961, dan pada 1964. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.