WahanaNews.co, Jakarta - Pagi itu, Jumat, (19/9) Auditorium Kemendag terasa istimewa. Alunan melodi gitar yang syahdu mengiringi bait-bait lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul
pembacaan puisi "Rinai Ambisi: Surat Cinta Calon Pegawai" yang sarat makna. Momen spesial ini sekaligus menjadi pembuka acara Bincang Buku Anak Kantoran, Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda di Dunia Kerja karya Samuel Ray.
Seluruh hadirin, dari Aparatur Sipil Negara), Calon Pegawai Negeri Sipil, hingga mahasiswa Universitas Brawijaya, yang menjadi peserta acara tampak terhanyut dalam suasana yang insipiratif.
Baca Juga:
Sudah Miskin, Malas Pula! Yuk Mulai Terapkan 5 Hal Ini
Diskusi buku yang diselenggarakan Perpustakaan Kementerian Perdagangan ini, digelar untuk
merayakan Hari Kunjungan Perpustakaan yang jatuh setiap 14 September. Tujuannya, selain untuk
meningkatkan wawasan dan literasi, tetapi juga membangkitkan kembali minat membaca di kalangan pegawai dan masyarakat di tengah gempuran penggunaan gawai.
Berbagai cerita dan pengalaman pekerja kantoran dibagikan Samuel, yang akrab disapaa Koh Sam. Mulai dari merintis karir, mengelola stres, menguasai komunikasi lintas generasi, hingga mempelajari cara bersikap adaptif di tengah realita yang ada, yang seringkali berbeda dengan
idealisme yang diharapkan.
Ia juga menyoroti pentingnya menemukan tujuan yang lebih dalam di balik rutinitas kerja, atau yang
ia sebut sebagai "isi perut."
Baca Juga:
Sudah Miskin, Malas Pula! Yuk Mulai Terapkan 5 Hal Ini
"Bekerja bukan sekadar mencari nafkah. Lebih dari itu, kita harus
menemukan apa yang menjadi 'isi perut' kita. Kemampuan untuk membaca ‘isi perut’ adalah keterampilan penting di dunia kerja. Setiap individu dan setiap departemen memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pekerjaan akan berjalan lebih lancar jika kita memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan," kata Samuel.
Tak hanya itu, Samuel menekankan pentingnya sikap rendah hati dan menghargai proses dalam bekerja. Menurutnya, pengalaman dari rekan kerja yang lebih lama berkecimpung di lapangan bisa menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah secara praktis.
Ia juga mengingatkan agar tidak
meremehkan fase kerja administratif di awal karier, karena dari sanalah pemahaman menyeluruh terhadap organisasi terbentuk.