WahanaNews.co | Legenda sepak bola Inggris David Beckham resmi menyerahkan akun Instagram-nya kepada seorang dokter di kota di timur Ukraina, Kharkiv.
Beckham, mantan gelandang Manchester United dan Real Madrid berusia 46, mengatakan kepada pengikutnya di Instagram yang berjumlah 71,6 juta agar melihat profilnya untuk melihat kinerja Irina, seorang ahli anestesi anak, dan timnya di tengah konflik.
Baca Juga:
Negara Uni Eropa Persiapkan Diri Hidup Tanpa Gas Rusia
Beckham, seorang duta bagi organisasi PBB untuk anak-anak UNICEF, memposting pesan video dan menyerukan kepada pengikutnya untuk mendukung kinerja organisasi tersebut di Ukraina.
Kharkiv telah dilanda rentetan serangan Rusia yang menghancurkan banyak bangunan sejak Moskow meluncurkan apa yang disebutnya "operasi khusus" di Ukraina bulan lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi itu bertujuan untuk melucuti senjata Ukraina dan membasmi nasionalis yang berbahaya.
Baca Juga:
Serang Markas Militer Rusia, Pejabat Ukraina: Kami Hanya Membela Diri
Negara-negara Barat menyebutnya sebagai perang pilihan yang agresif dan telah menjatuhkan sanksi hukuman yang ditujukan untuk melumpuhkan ekonomi Rusia.
Irina, kepala Pusat Perinatal Regional, memposting video dari ruang bawah tanah di mana dia mengatakan wanita hamil dan ibu-ibu dievakuasi pada hari pertama invasi Rusia.
Dia juga membagikan gambar bayi baru lahir yang bergantung pada generator oksigen, yang disumbangkan oleh UNICEF.
"Hari-hari pertama adalah yang paling sulit. Kami harus belajar bagaimana menangani pengeboman dan pemogokan," katanya.
"Kami mungkin mempertaruhkan hidup kami, tetapi kami tidak memikirkannya sama sekali. Kami mencintai pekerjaan kami."
Salah satu video Irina menunjukkan seorang wanita bernama Yana menggendong bayi laki-lakinya Mykhailo, yang lahir pada hari kedua perang dengan masalah pernapasan.
Irina mengatakan Mykhailo sekarang lebih baik tetapi rumah keluarga tersebut telah hancur.
"Dokter dan perawat di sini, kami khawatir, kami menangis, tetapi tidak ada dari kami yang akan menyerah," kata Irina seperti disiarkan Reuters. [rin]