WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan cara unik untuk memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19 di Klinik Kimia Farma. Erick rela menyamar sebagai pelayan di Klinik Kimia Farma di Depok.
Menteri Erick ingin membuktikan langsung bahwa aplikasi Farma Plus dapat bekerja dengan baik di lapangan. Utamanya dalam memberikan data sesuai dengan kebutuhan langsung.
Baca Juga:
WHO Kaji Potensi Obat Tradisional China untuk Pengobatan Covid-19
"Saya sengaja datang ke Apotek Kimia Farma di daerah Depok untuk meninjau serta memastikan ketersediaan obat dengan menggunakan aplikasi Farma Plus yang dikembangkan oleh Kimia Farma. Saya cek langsung dengan melayani konsumen yang datang," tulisnya seperti dikutip di laman instagram @erickthohir, Kamis (9/9).
Mantan Bos Inter Milan itu secara langsung juga ingin memastikan agar masyarakat berada di Depok dan sekitarnya mudah dalam mencari apotik dan mendapatkan obat-obatan. Transformasi digital dilakukan Kimia Farma ternyata berjalan sesuai dengan tujuannya, memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya berharap masyarakat dapat terus terjaga kesehatannya, sehingga roda perekonomian dapat terus berjalan, Karena rakyat harus mendapatkan askes fasilitas keshatan yang mudah," tandasnya.
Baca Juga:
Pasien Isoman Wajib Tahu! Berikut Daftar Obat Covid-19 dan Fungsinya
Pemerintah Joko Widodo atau Jokowi memastikan ketersediaan vitamin dan obat-obatan, terutama tujuh jenis obat Covid-19 yang harus selalu ada dalam jumlah yang memadai.
Obat harus selalu tersedia walaupun kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam seminggu terakhir ini mengalami penurunan. Obat-obatan harus tersedia di apotek-apotek di bawah koordinasi Kimia Farma/
Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir saat melakukan pengecekan di apotek Kimia Farma yang terdapat di wilayah Depok, Jawa Barat, akhir pekan ini.