Selama menjalankan penyamaran, berbagai kejadian tak terduga muncul. Mulai dari ulah para lansia yang eksentrik hingga kesalahpahaman kocak yang dibuat oleh para detektif amatir tersebut.
Di tengah kekacauan itu, mereka menemukan petunjuk penting yang membawa mereka pada sebuah rahasia besar di panti jompo.
Baca Juga:
MD Pictures Hadirkan “Si Paling Aktor”: Lucu, Tegang, dan Penuh Makna
Sebuah brankas tua yang tersembunyi di ruang bawah tanah menjadi sumber konflik yang memicu ketegangan sekaligus menggerakkan alur cerita.
Perjalanan mereka di panti jompo tidak hanya mempertemukan mereka dengan banyak masalah, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang berarti.
Empat sahabat itu mulai memahami arti tanggung jawab, kesabaran, dan penghargaan terhadap orang yang lebih tua.
Baca Juga:
Kisah Operasi Mapenduma Jadi Inspirasi Film ‘Timur’ Karya Iko Uwais
Mereka akhirnya menyadari bahwa misi ini bukan sekadar ladang humor, tetapi juga pengalaman yang mengubah cara pandang mereka terhadap hidup.
Meski menghadirkan para pemain yang sama, film ini bukan sekuel atau prekuel dari film “Agak Laen” sebelumnya.
Cerita yang diangkat sepenuhnya baru, dengan konsep dan konflik berbeda. “Agak Laen: Menyala Pantiku!” kembali digarap oleh sutradara Muhadkly Acho, serta diproduksi oleh Ernest Prakasa dan Dipa Andika, yang sebelumnya sukses menghadirkan komedi bernuansa lokal dengan pendekatan yang segar.