WahanaNews.co | Beladiri bukan lagi hal yang aneh bagi dunia militer Tentara
Nasional Indonesia (TNI).
Sebab, sudah dapat dipastikan, semua prajurit TNI telah membekali diri mereka dengan berbagai
kemampuan beladiri. Apakah itu karate, silat, boxing, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Temui Kasdam I/BB: Apa yang Dipersiapkan untuk Paskah Raya?
Namun, ada juga prajurit TNI yang
memiliki kemampuan beladiri berbeda dari biasanya.
Karena, ia tak cuma
mengandalkan kekuatan dan keahlian fisik saja. Tapi juga kekuatan batin.
Ya, inilah sosok
seorang prajurit TNI yang memiliki dan menguasai sebuah ilmu kebatinan beladiri
yang sangat langka dan jarang dimiliki orang kebanyakan.
Baca Juga:
Coba Melerai, Pria di Serang Malah Tewas Dikeroyok: Dua Oknum TNI Terlibat
Dia adalah Kapten Inf Tatang Taryono. Saat ini, ia merupakan pemegang tongkat Komandan Komando Rayon Militer
(Koramil) 2115/Kemang dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Kodam III/Siliwangi.
Kapten Tatang memiliki ilmu kebatinan
yang disebut sebagai Ilmu Laduni atau ilmu putih tingkat tinggi yang benar-benar
bersumber dari kekuasaan Allah SWT semata.
Hanya saja,
menurutnya, ilmu ini merupakan ilmu yang pernah dimiliki salah satu Walisongo,
yakni Sunan Kalijaga.
"Ilmu Laduni ini ilmu ketauhidan
karena ilmu ini benar-benar datangnya dari Allah SWT dan yang diamalkan Sunan
Kalijaga dalam syiar Islam dahulu," kata Kapten Inf Tatang dalam
perbincangan khusus dengan wartawan.
Ilmu beladiri kebatinan yang dikuasai
Kapten Tatang memang jauh berbeda dengan seni beladiri lainnya.
Sebab, dalam peragaannya, penguasa
ilmu ini tak perlu terlibat benturan fisik dengan orang yang akan mencelakainya
atau orang yang hendak berniat jahat.
Jadi, orang yang berniat jahat dan
hendak berbuat zalim akan takluk dan tumbang dalam jarak jauh sebelum serangan
orang jahat itu mengenai tubuh pemilik Ilmu Laduni.
Kapten Tatang sendiri pernah
memperagakan Ilmu Laduni di pedepokan yang dipimpinnya.
Jangankan cuma satu dua orang saja, 10
orang yang menyerangnya langsung terkapar dan berteriak-teriak kesakitan dalam
sekali gerakan tangan dari jarak jauh.
Dampak yang dialami para penyerang
cukup menakutkan.
Orang-orang yang terkena hantaman Ilmu
Laduni bakal terpental, terkulai lemas, hingga kaku seperti patung.
"Ilmu ini tidak bisa dipikirkan
oleh akal, ilmu berfungsi untuk membela diri dan mengobati orang yang sakit.
Tidak bisa untuk kesombongan dan tidak berfungsi untuk kejahatan. Ilmu ini
digunakan melindungi diri dari kezaliman," kata Kapten Tatang.
Menurut Kapten Inf Tatang, sejak
mendirikan padepokan seni beladiri Albaathin
Alwaliyy, sudah ribuan orang yang datang untuk mempelajari ilmu putih ini.
Selain itu, ada
ribuan orang juga yang telah datang padanya untuk mengikuti terapi pengobatan
yang digelar Kapten Tatang.
"Albaathin Alwaliyy berdiri 19 Agustus 2019, dan sudah ada dua belas
ribu murid saya. Dan banyak cabang sampai ke Malaysia. Dan setiap hari ratusan
orang datang untuk mengikuti terapi pengobatan, sampai saya kewalahan,"
kata beliau.
Saat ini, Kapten
Inf Tatang sedang berada di Papua. Ia sedang
menjalankan tugas negara dalam Satuan Tugas Aparat Teritorial (Satgas Apter)
2020.
Dan, di
wilayah penugasannya, Kapten Tatang bersama prajurit TNI
lainnya menggelar pengobatan bagi masyarakat Papua. [qnt]