WAHANANEWS.CO - Terlalu banyak berkorban pada orang lain bahkan hingga merasa tidak memiliki waktu untuk diri sendiri, merupakan masalah umum yang banyak terjadi diberbagai kalangan dan sering kali tanpa menyadarinya.
Kebanyakan orang beranggapan, bahwa jika terus-menerus memenuhi kebutuhan orang lain sementara mengabaikan kebutuhan anda sendiri, hal tersebut dapat menyebabkan stres dan kelelahan.
Baca Juga:
Tips Ampuh agar Anak Tidak Stres
Bahkan, beberapa orang sangat suka membantu teman atau orang sekitar, hingga terkadang sikap tersebut memunculkan perasaan seperti terkuras, kewalahan, atau bahkan kesal setelah memberikan terlalu bantuan diri kepada orang lain.
Seperti dilansir dari jawapos.com, berikut 5 dampak buruk seseorang karena terlalu sering membantu orang hingga mengabaikan kepentingan pribadi.
1. Merasa terkuras secara terus menerus
Baca Juga:
Betulkah Kebotakan di Usia Muda karena Stres?
Jika Anda sering merasa terkuras secara emosional, mental, atau bahkan fisik, hal itu bisa jadi merupakan tanda bahwa Anda terlalu banyak menginvestasikan energi pada orang lain dan tidak cukup pada diri sendiri.
Anda mungkin merasa seperti Anda terus-menerus bepergian, memenuhi kebutuhan dan harapan orang lain. Dan meskipun menyenangkan berada di sana untuk orang lain, sama pentingnya juga untuk menjaga diri sendiri.
Bila Anda selalu mengutamakan orang lain, Anda mungkin mengabaikan kebutuhan dan keinginan Anda sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan kebencian.
Psikologi menjelaskan bahwa adalah sehat dan perlu untuk menetapkan batasan dan memprioritaskan kesejahteraan Anda sendiri.
Lagi pula, jika Anda tidak beroperasi dengan sebaik-baiknya, akan jauh lebih sulit untuk membantu orang lain secara efektif.
2. Mencari validasi dari orang lain
Anda mungkin berpikir bahwa terus-menerus mencari validasi dari orang lain hanyalah tanda kepedulian yang mendalam terhadap pendapat orang lain. Namun kenyataannya, itu pertanda jelas bahwa Anda terlalu banyak meluangkan waktu pada orang lain dan tidak cukup pada diri sendiri.
Bila Anda mengandalkan orang lain untuk persetujuan atau kepastian, pada dasarnya Anda memberi mereka kendali atas harga diri Anda. Hal ini dapat membuat Anda rentan terhadap kritik dan penolakan, dan juga dapat mempersulit Anda dalam membuat keputusan secara mandiri.
Psikologi menunjukkan bahwa rasa harga diri yang sehat datang dari dalam. Ini tentang mengetahui nilai diri Anda dan percaya pada diri sendiri, terlepas dari apa yang orang lain pikirkan atau katakan.
Jadi, jika Anda mendapati diri Anda lebih sering mencari validasi dari orang lain, mungkin sudah waktunya untuk mulai lebih berinvestasi pada kepercayaan diri Anda sendiri.
Ini dapat mencakup menyisihkan waktu untuk refleksi diri, terlibat dalam aktivitas yang meningkatkan kepercayaan diri, atau berupaya menumbuhkan citra diri yang lebih positif.
3. Sulit untuk berkata ‘Tidak'
Ini bisa jadi pertanda Anda terlalu banyak menginvestasikan diri pada orang lain. Ketidakmampuan untuk mengatakan tidak berasal dari keinginan bawaan kita untuk tetap berada dalam posisi baik dengan orang lain dan menghindari konflik.
Namun ketika mengatakan ya menjadi respon yang lazim, hal itu dapat mengarah kepada komitmen yang berlebihan dan stres. Menariknya, otak manusia cenderung menjawab ‘ya’ saat dimintai bantuan.
Hal ini karena kita diciptakan untuk bekerja sama secara sosial dan saling membantu. Namun, penting untuk diingat bahwa naluri ini tidak berarti kita harus selalu menurut.
Belajar mengatakan tidak saat diperlukan dapat mengubah keadaan dalam hal perawatan diri.Memungkinkan Anda melindungi waktu dan energi Anda, memprioritaskan kebutuhan Anda, dan menghindari stres yang tidak perlu.
Mulailah berlatih mengatakan tidak pada situasi berisiko rendah, dan tingkatkan secara bertahap. Anda akan menemukan bahwa semakin sering Anda melakukannya, semakin mudah jadinya.
4. Mengabaikan tujuan dan impian
Sungguh luar biasa mendukung orang-orang yang Anda sayangi, tetapi sama pentingnya untuk memupuk tujuan dan ambisi Anda sendiri.
Anda memiliki bakat, minat, dan potensi unik yang layak untuk dikejar dan dirayakan. Impian Anda sama pentingnya dengan impian orang lain.
Mudah sekali untuk melupakan hal ini bila Anda selalu berfokus pada orang lain. Mengejar tujuan Anda sendiri tidak berarti Anda mengabaikan orang lain.
Itu artinya Anda memberi diri Anda cinta dan perhatian yang sama seperti yang Anda berikan kepada orang-orang di sekitar Anda.
Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan apa yang benar-benar membuat Anda bahagia dan puas. Mulailah meluangkan waktu setiap hari untuk mencapai tujuan ini.
5. Bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain
Meskipun penting untuk peduli terhadap kebahagiaan orang-orang di sekitar kita, sama pentingnya untuk diingat bahwa setiap orang bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka sendiri.
Jika seseorang terus-menerus mengandalkan Anda untuk mengangkat semangatnya, itu bisa menjadi hubungan yang melelahkan dan tidak seimbang. Penting untuk menyadari bahwa emosi orang lain bukanlah beban yang harus Anda pikul.
Manusia itu kompleks, dan kebahagiaan atau ketidakbahagiaan mereka sering kali tidak ada hubungannya dengan Anda. Mengubah pola pikir ini bisa jadi menantang, terutama jika Anda terbiasa menjadi pengasuh dalam hubungan Anda.
Namun ini adalah langkah penting untuk berinvestasi lebih banyak pada kesejahteraan Anda sendiri.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]