WahanaNews.co | Banyak
orang yang menanggap makanan siap saji (fast food) dan junk food itu sama saja.
Padahal, keduanya memiliki perbedaan.
Makanan siap saji (fast food) sangat mudah ditemukan saat
ini. Kedainya menjamur di berbagai sudut kota besar. Masyarakat urban yang
cenderung sibuk akan memilih makanan ini karena mudah didapat, proses
pembuatannya pun relatif singkat.
Baca Juga:
Djarot Sebut Food Estate Kementan Sebagian Gagal
Fast food biasanya dianggap sebagai junk food. Keduanya
dianggap minim nutrisi, mudah didapat, dan diproses dalam waktu singkat. Namun
sebenarnya, ada perbedaan antara fast food dan junk food.
1. Beda definisi
Baca Juga:
Indonesia Ajak Singapura Garap Pengembangan Pertanian di Kawasan IKN
Tatik mengatakan, fast food dan junk food memiliki perbedaan
definisi.
Fast food mengacu pada makanan cepat saji. Artinya, makanan
tersebut diolah dalam waktu singkat dan cenderung menggunakan bahan instan.
Sementara junk food mengacu pada makanan minim nutrisi yang terlalu banyak
kalori, garam, gula, dan lemak sehingga disebut 'makanan sampah'.
2. Beda pengolahan
Perbedaan fast food dan junk food selanjutnya adalah proses
pengolahannya. Fast food diolah dengan cepat. Sementara mengolah junk food bisa
jadi butuh waktu lebih lama.
Contohnya, bakwan goreng yang proses memasaknya lama,
termasuk dalam junk food. Bakwan kaya akan kalori, lemak jenuh, dan minim
nutrisi sehingga menjadikannya junk food.
3. Fast food bisa bernutrisi
Berbeda dengan junk food, fast food bisa saja bernutrisi.
Meskipun diolah dengan cara instan, fast food tidak akan menjadi junk food jika
menggunakan bahan-bahan yang sehat.
"Fast food bisa bernutrisi jika ada banyak varian
bahan, seperti ada sayurannya," kata Tatik.
4. Junk food dipastikan tidak sehat
Tatik mengatakan, junk food dipastikan tidak sehat. Junk
food pasti kaya akan kalori, gula, atau garam.
"Junk food pasti tidak sehat, sementara fast food bisa
sehat tergantung variasi bahannya," ucapnya. [qnt]