WahanaNews.co | Di film James Bond, ada tokoh dengan nama sangat pendek, M, yang
diceritakan sebagai Kepala MI6.
Di dunia nyata, ada juga nama yang
sangat pendek, O (bukan nol).
Baca Juga:
Kasus Polisi Tembak Polisi, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono Terancam Dicopot
Bedanya, O bukan agen intelijen, tapi
sehari-hari adalah pengacara yang tinggal di Payakumbuh, Sumatera Barat
(Sumbar).
"Saya sudah telusuri nama-nama
pendek di dunia. Memang, nama saya termasuk yang paling pendek," kata O, saat berbincang dengan wartawan, Selasa (5/1/2020).
Meski namanya hanya satu huruf, O
tidak ingin hal itu menurun ke anak-anaknya.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Empat anaknya bernama Dhian Aprillia
Andhini SHut, Ringga Ferdian, Shabilla Fildzania Adinda, dan Rahmi Jumatul
Adzannie.
"Tujuan ibu kasih nama panjang
biar mereka menjadi diri sendiri, tidak harus identik dengan orangtuanya,"
ujar istri Nasrijal itu.
Lalu, bagaimana
O mendapat nama sangat pendek?
Nama itu diberikan ayahnya, Djainun,
saat membaca majalah pada 1963.
Djainun tercengang melihat berita
warga India dan Prancis punya nama terpanjang dan terpendek sedunia.
Bahkan, nama mereka tercatat dalam The Guinness Book of World Records.
Ditulis dalam majalah itu, pemegang
nama terpanjang di dunia dari Indonesia dengan 180 huruf dan terpendek di dunia
dari Prancis dengan dua huruf: Mo.
Akhirnya, ketika
istrinya, Dasima Malik, melahirkan anak perempuan pada 22 November 1964,
Djainun memberi nama O.
"Kata Papa, orang
tak akan bisa membuat nama yang lebih pendek dari itu. Ternyata, Papa memang benar," kata O.
Menyandang nama dengan satu huruf,
banyak cerita yang dialaminya. Salah satunya saat sekolah di SMP Bunga
Setangkai (kini SMPN 1 Kecamatan Payakumbuh).
Guru Awiskarni sempat menyarankan O mengganti
nama.
"Tapi, Papa saya
tidak mau. Papa bilang kepada saya, 'Tenang sajalah.' Masa SMP kan tidak lama. Enam tahun lagi, kamu
sudah kuliah. Tetap pakai nama O," tutur O.
O mengaku mulai nyaman dengan namanya
saat masuk SMAN 1 Danguang-Danguang, yang kini bernama SMAN 1 Kecamatan
Guguak.
Setelah tamat SMA dan melanjutkan
pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah, hingga berprofesi
sebagai pengacara, O mulai
menikmati namanya yang unik.
"Saya bangga punya nama O.
Apalagi, kata Papa dan Mama sebelum mereka meninggal, nama itu warisan paling
abadi diberikan orangtua. Tak akan pernah hilang," ujar O.
Kini, O
sehari-hari adalah advokat dan konsultan hukum pada Kantor Hukum O and Associates Legal Consultants.
Tentunya, O adalah bos di kantor
hukumnya tersebut, yang beralamat di Jorong Kubu Gadang
Taeh Baruah, Payakumbuh, Sumbar.
Salah satu yang saat ini ditanganinya, yaitu menjadi kuasa atas sengketa hasil pemilihan
Bupati Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
O diberi kuasa oleh pasangan nomor 2, Darman Sahladi - Maskar Pobo, untuk
berperkara di Mahkamah Konstitusi (MK), dan kini masih
bergulir. [dhn]