WahanaNews.co | Puasa adalah salah satu ibadah wajib bagi seluruh Muslim yang memenuhi syarat, salah satunya adalah mampu secara fisik dan mental.
Bagi mereka yang tak memenuhi syarat tersebut tidak diwajibkan melakukannya.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Apakah ibu hamil termasuk dalam kelompok ini?
Hukum berpuasa bagi ibu hamil
Perempuan hamil boleh tidak menjalankan puasa Ramadhan, tapi mereka juga belum tentu dibolehkan meninggalkan ibadah yang satu ini.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Semua tergantung pada kondisi kesehatannya dan juga janinnya.
Dijelaskan dalam NU Online, bagi ibu hamil dengan kondisi prima, begitu juga anak di dalam kandungannya, maka ia tetap diwajibkan berpuasa.
Kondisi prima ini sebaiknya berdasarkan hasil pemeriksaan dokter atau bidan yang menanganinya.
Kemudian bagi ibu hamil yang khawatir dan menduga puasa dapat mengganggu kondisinya atau sang buah hati, maka menjalankan ibadah puasa hukumnya menjadi makruh baginya.
Terakhir, jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka haram baginya untuk nekat menjalankan puasa.
Pola makan ibu hamil yang berpuasa
Bagi perempuan hamil yang dinyatakan bisa melalukan puasa, maka ada banyak hal penting yang harus diperhatikan demi kondisi kesehatannya.
Salah satunya adalah asupan makanan dan minuman yang harus ia penuhi setiap hari.
Saat berpuasa, waktu untuk dapat melakukan makan dan minum menjadi terbatas.
Pada umumnya ada dua waktu makan dalam puasa, yakni sahur di pagi hari sebelum memulai puasa dan buka di waktu petang saat ibadah puasa sudah berakhir.
Bagi ibu hamil, ternyata ada tips tertentu yang bisa dilakukan agar puasa yang dijalani menjadi lebih aman.
Makan dalam jumlah kecil
Dilansir dari Baby Center, ibu hamil disarankan untuk makan makanan dalam jumlah kecil namun sering, baik ketika sahur maupun berbuka.
Makan makanan berat dalam jumlah yang banyak dalam sekali waktu ternyata tidak dianjurkan.
Hal ini dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, misalnya konstipasi, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan lesu.
Makan makanan seimbang
Kedua adalah makan makanan yang mengandung nutrisi seimbang.
Mulai dari karbohidrat, protein, serat, vitamin, juga mineral.
Misalnya, ketika memutuskan untuk makan ayam goreng, maka pastikan juga ada sayur dan buah di dalam menu makan tersebut.
Makanan yang kaya akan nutrisi ini juga oenting demi menjaga berat badan ibu hamil selama puasa, agar jangan sampai menurun.
Makan sahur
Sama seperti penjelasan sebelumnya, ketika sahur ibu hamil tidak perlu makan makanan dalam jumlah terlalu banyak.
Pastikan kualitas dari makanan tersebut baik, memenuhi nutrisi yang dibutuhkan, jangan jadikan kuantitas sebagai patokannya.
Yang pasti, jangan sampai Anda melewatkan waktu makan yang satu ini. Jika Anda tidak makan sahur, maka selama menjalankan puasa Anda berpotensi besar mengalami lapar, sakit kepala, dan ngantuk.
Lantas menu sahur seperti apa yang baik dan dianjurkan untuk ibu hamil?
Makan lah makanan hang terbuat dari bahan berserat tinggi dan mengandung karbohidrat kompleks.
Misalnya biji-bijian dan kacang-kacangan.
Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah dan menyerap makanan jenis itu, sehingga akan memberi rasa kenyang dan energi yang lebih lama bagi ibu hamil di jam-jam puasa.
Selain itu, baik juga untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi, buah (kering atau segar), roti gandum atau roti panggang multigrain, juga telur matang.
Yang juga tak kalah penting adalah asupan cairan.
Dilansir dari Nutrition, selama kehamilan, jumlah cairan yang dibutuhkan dapat meningkat sebanyak satu atau dua gelas sehari.
Jadi pastikan konsumsi banyak cairan, tidak hanya dari air, bisa juga cairan sayur dan buah, atau sup yang menjadi menu makan.
Semua ini dapat membantu ibu hamil tetap terhidrasi meskipun menjalankan puasa selama belasan jam.
Saat sahur, penting juga untuk menghindari makanan yang terlalu asin, karena dapat membuat rasa haus lebih mudah datang.
Terakhir, pastikan suplemen yang mendukung kehamilan, seperti asam folat dan vitamin D tetap dikonsumsi.
Dengan demikian ibu dan janin sama-sama mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan. [non]