WahanaNews.co | Senyum adalah ibadah yang bisa saja menular. Mungkin kalimat tersebut sering kamu dengar. Namun, pernahkah kamu mendengar bahwa senyuman bisa membuat tubuhmu sehat bahkan berumur panjang?
Senyum tidak hanya terpancar melalui otot-otot wajah. Satu studi yang diterbitkan American Psychological Association menemukan bahwa gerakan wajah mempengaruhi dua hal, yakni ekspresi wajah dan ekspresi tubuh.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Dengan begini, jika kamu tersenyum setiap hari, maka akan berdampak positif pada tubuhmu. Lantas, apa saja dampak positif tersenyum bagi tubuh? Dirangkum dari Health Digest, yuk, simak ulasannya!
Mood Jadi Baik
Baca Juga:
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul di Pilgub Jabar
Pada tahun 2020, penelitian dari University of Australia membuktikan bahwa senyum palsu pun membuat pikiran menjadi positif. Peneliti Dr. Marmolejo-Ramos, mengatakan bahwa ketika seseorang secara paksa berlatih tersenyum, itu merangsang amigdala, yakni pusat emosional otak yang melepaskan neurotransmitter untuk mendorong keadaan emosional yang positif.
Jadi, senyuman tidak hanya memicu kebahagiaan tetapi juga memicu reaksi kimia. Menurut Very Well Mind, beberapa neuropeptida atau neurotransmitter yang dilepaskan ini adalah serotonin dan dopamin, yang masing-masing bertanggung jawab untuk meningkatkan suasana hati.
Sistem Imun Meningkat
Tersenyum membantu fungsi sistem kekebalan tubuh, lho! Menurut Mayo Clinic, ketika pikiran atau perasaan negatif muncul, mereka dapat memicu berbagai reaksi kimia dalam tubuh yang secara bersamaan dapat menambah stres dan menurunkan kekebalan.
Sebaliknya, dengan tersenyum, maka akan memicu pelepasan neuropeptida, yang dapat menangkal stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
The Journal of Alternative and Complementary Medicine menerbitkan sebuah studi tahun 2015 yang meneliti peran tawa pada sistem kekebalan tubuh. Hasilnya, terapi tawa secara keseluruhan meningkatkan sistem kekebalan pada perempuan postpartum karena neurotransmitter yang dilepaskan.
Ketika neurotransmiter spesifik ini dilepaskan, dapat menyebabkan tubuh rileks. Keadaan santai ini mendorong sistem kekebalan untuk berfungsi lebih efektif.
Tersenyum dapat mengurangi respons stres dan merupakan manfaat jangka pendek yang bagus untuk kesehatan secara keseluruhan. Menurut Mayo Clinic, tersenyum meringankan beban kognitif, menenangkan respons stres, dan meredakan ketegangan dengan mendorong sirkulasi dan relaksasi otot.
Satu studi di tahun 2012 yang diterbitkan oleh Psychological Science menyelidiki bagaimana ekspresi wajah positif mempengaruhi respons terhadap stres. Temuan tersebut menunjukkan semua peserta yang tersenyum mengalami lebih sedikit stres selama tugas berlangsung dan memiliki detak jantung yang lebih rendah selama masa pemulihan, dibandingkan dengan peserta yang tidak tersenyum.
Memungkinkan Hidup Panjang
Satu studi tahun 2010 yang diterbitkan oleh Psychological Science menemukan bahwa intensitas tersenyum berhubungan langsung dengan umur panjang. Jadi, tersenyum lebih sering dapat membantu seseorang hidup lebih lama.
Studi lain tahun 2015 yang diterbitkan oleh Social Science & Medicine mendukung studi sebelumnya yakni dalam penelitiannya menemukan bahwa orang yang sangat bahagia cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang cukup bahagia atau tidak bahagia.
Kebahagiaan juga merupakan indikator kuat dari rasa kesejahteraan seseorang.
Meskipun tersenyum setiap hari menawarkan beberapa manfaat yang baik, ingatlah bahwa sangat normal jika kamu tidak ingin tersenyum setiap saat atau ketika kamu mengalami hari yang buruk.
Namun jangan berlama-lama, karena apapun itu, tersenyum jauh lebih baik untuk kesehatan dan menularkan aura positif kepada orang sekitar. [rin]