WahanaNews.co, Jakarta - Polri telah membenarkan bahwa istri seorang anggota polisi di Kabupaten Probolinggo, yakni Luluk Sofiatul Jannah, saat ini tengah diperiksa oleh Polres Probolinggo.
Luluk sebelumnya menjadi perbincangan di media sosial setelah menghadapi siswi yang sedang menjalani magang di pusat perbelanjaan KDS di Probolinggo, Jawa Timur.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
Rekaman video insiden ini menjadi viral di berbagai platform media sosial, seperti Instagram dan X (Twitter).
“Dan saat ini masih berlangsung. Nanti lebih detailnya dirilis kapolres Probolinggo,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, mengutip Kompas (7/9/2023).
Setelah video tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial, menurut Ramadhan, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) segera menunjukkan perhatian terhadap kasus tersebut.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Dia menyebutkan bahwa Kapolda Jawa Timur, Irjen Toni Hermanto, bahkan secara langsung memerintahkan Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, untuk melakukan penyelidikan.
“Kapolda Jawa Timur telah memerintahkan Kapolres Probolinggo untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota dan istrinya tersebut,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, viral momen Luluk membentak siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang magang di pusat perbelanjaan.
Belakangan diketahui, Luluk adalah anggota Bhayangkari. Suaminya Bripka N merupakan anggota Polsek di wilayah Polres Probolinggo.
Videonya membentak dan memaki anak magang sempat diunggah di akun TikTok @luluk.nuril dan tersebar di media sosial.
Setelah video itu viral, muncul lagi unggahan Luluk yang memanfaatkan fasilitas patwal untuk pentingan pribadinya.
Dalam unggahannya di akun @luluk.nuril yang viral di media sosial, Luluk mengaku dirinya pergi bermain sambil dikawal patwal.
Terlihat, Luluk berada dalam mobil bersama teman-temannya. Kemudian ia juga memperlihatkan adanya patwal yang mengawal kendaraannya.
Sebelumnya, Luluk, menjadi sorotan setelah mengunggah video kekesalannya terhadap siswi magang pusat perbelanjaan.
Video tersebut diunggah di akun TikTok-nya yang memiliki pengikut lebih dari 941.000 akun. Setelah kasus tersebut mencuat, suami Luluk yakni Bripka Nuril diperiksa oleh Propam.
Hal tersebut diungkapkan Wakapolres Probolinggo Kompol Nur Halim.
Ia mengatakan, Luluk adalah anggota Bhayangkari, sedangkan suaminya yakni Bripka Nuril bertugas di Polsek di wilayah hukum Polres Probolinggo.
"Yang bersangkutan sudah kami panggil bersama suaminya untuk diperiksa. Hasil klarifikasi, saat kejadian yang bersangkutan (Luluk) dalam kondisi emosi," katanya, Selasa (5/9/2023).
Dalam kontennya, Luluk kerap menunjukkan kehidupan yang mewah seperti plesiran ke Bali hingga luar negeri.
Melalui akun media sosialnya, Luluk menjalankan bisnis busana, jastip, dan jasa endorse.
Siswi SMA yang dibentak oleh Luluk adalah siswi magang yang berasal dari SMKN 1 Kota Probolinggo.
Terkait kasus yang dialami siswinya, pihak sekolah mengambil tindakan serius.
Mereka telah mengirimkan surat pemberitahuan hukum (somasi) kepada Polres Probolinggo karena Luluk merupakan istri dari anggota Polres Probolinggo.
Selain mengeluarkan surat somasi, pihak sekolah juga telah menyampaikan laporan mengenai insiden perundungan verbal yang dialami oleh siswi magang mereka.
Dalam surat pemberitahuan hukum tersebut, pihak sekolah meminta agar Luluk menyampaikan permintaan maaf secara langsung di sekolah dan mengunggah permintaan maaf tersebut ke akun media sosial pribadinya, mirip dengan apa yang dilakukannya ketika mengunggah video viral pertama kali.
Juni Hidayati, yang merupakan Humas SMKN 1 Kota Probolinggo, menjelaskan bahwa siswi yang sedang magang dari sekolah mereka mengalami tekanan psikologis akibat dari video tersebut.
“Anak didik kami melayani sesuai SOP toko, maka pihak pelayan harus menerangkan jika konsumen hendak membatalkan atau mengembalikan barang yang sudah dibeli atau yang sudah terbit nota harus langsung di kasir. Namun berujung salah paham,” tutur Juni.
Mereka berusaha untuk mengatasi dampak traumatis yang dialami oleh siswi tersebut melalui sesi konseling bimbingan.
Tim psikolog yang berasal dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) juga turut memberikan dukungan kepada siswi tersebut.
Sementara itu, pihak KDS (pusat perbelanjaan) juga telah merespons secara positif dengan berusaha membantu siswi tersebut mengatasi masalah yang dia alami dengan memindahkannya dari peran sebagai pramusaji ke peran lain di dalam pusat perbelanjaan.
Juni menyatakan bahwa baik pihak KDS maupun siswi magang tersebut telah mengajukan permintaan maaf dan memberikan klarifikasi kepada Luluk setelah insiden terjadi.
Namun, Luluk tetap mempublikasikan insiden tersebut di media sosial.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]