WahanaNews.co | MNC Lido City di Bogor, Jawa Barat, resmi ditetapkan sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Lido dalam sidang Dewan Nasional KEK, Rabu
(10/2/2021).
Dengan
perolehan status KEK Pariwisata ini, badan dan pelaku usaha di kawasan MNC Lido City akan menikmati berbagai
macam kemudahan.
Baca Juga:
Tahun 2022, Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Operasikan Lapangan Golf, Movieland, hingga Tempat Pertunjukkan Musik di KEK MNC Lido City
Sebut
saja, insentif pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak
penjualan atas barang mewah (PPnBM), bea masuk, dan pajak dalam rangka impor,
cukai, serta berbagai kemudahan perizinan lainnya.
Kemudahan
dan fasilitas ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri (Pemen) Keuangan
Nomor 237/PMK.010/2020.
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK, mengatakan, KEK Lido diharapkan
bisa mendorong industri pariwisata di Indonesia.
Baca Juga:
Dugaan Kongkalingkong di Balik Penetapan MNC Lido City sebagai KEK
"Hasilnya
harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini
harus menjadi premium juga, dan devisanya pun juga premium," kata
Airlangga dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (12/2/2021).
Untuk
diketahui, megaproyek ini dirintis oleh Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo,
melalui PT MNC Land Tbk.
Direktur
PT MNC Land Tbk, Soesilowati, membenarkan kabar penetapan MNC Lido City sebagai KEK Pariwisata Lido yang diharapkan dapat
mendorong pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia.
"Valid,"
ucap Soesilawati singkat, kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).
MNC Lido City menempati area seluas 3.000 hektar
yang mencakup kawasan hunian, komersial, destinasi wisata, dan resor
terintegrasi.
Kawasan
ini berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Banten, dikelilingi lebih dari
70 juta penduduk.
MNC Lido City dapat ditempuh melalui Tol
Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dalam waktu satu jam dari Jakarta.
Selain
itu, perusahaan akan bekerjasama dengan Pemerintah dalam membangun Transit Oriented Development (TOD)
sebagai sarana transportasi publik tambahan.
Pengembangan
yang sedang dilakukan MNC Lido City
saat ini adalah MNC World Lido dan Luxurious International Resort, Golf Club
& Residences Lido.
Untuk MNC World Lido, nantinya akan berdiri theme park (taman hiburan) kelas dunia
pertama di Indonesia dengan teknologi canggih yang menampilkan berbagai wahana,
pertunjukan, dan atraksi.
PT MNC
Land Tbk juga akan membangun The World
Garden, Music Festival Venue, Movieland (untuk produksi film dan video
di luar ruangan) oleh MNC Studios International, berbagai pilihan hotel
bertaraf internasional, ritel dan dining
untuk dukung pengembangan.
Tak
sebatas itu, ada proyek lain yang akan dikembangkan, seperti sirkuit internasional,
universitas, hingga area perkantoran.
Sementara
di Luxurious International Resort, Golf
Club & Residences Lido akan berdiri kumpulan resor super-mewah
berstandar internasional yang menawarkan berbagai layanan personal, termasuk premium fine-dining restaurant, spa, dan
fasilitas konferensi.
Fasilitas
ini didesain oleh perusahaan internasional yang telah meraih berbagai
penghargaan, seperti Oppenheim Architecture, HBA, dan EDSA.
Lalu, International Golf Club Lido dirancang
oleh salah satu pegolf kelas dunia sekaligus pemenang Designer of The Year dari World
Golf Awards, Ernie Els.
Di area
itu, akan menghadirkan 18 lubang lapangan golf kejuaraan standar PGA dengan
panorama Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango.
Sedangkan
di area residensial, akan hadir 281 kawasan hunian mewah dan 180 kondominium
seluas 350 hektar.
Kawasan
MNC Lido City juga mencakup Lido Lake Resort and Convention Center
atau aktivitas permainan air dan fasilitas outbound
terbesar di Asia Tenggara.
Kehadiran
taman hiburan dan berbagai fasilitas yang sedang dikembangkan di MNC Lido City diprediksi akan
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 63,4 juta orang hingga tahun
2038, atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.
MNC Lido City juga diproyeksikan dapat menarik
investasi hingga 2,4 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 33,53 triliun dan
menyerap tenaga kerja sebanyak 29.545 orang pada tahun ke-20. [dhn]