WahanaNews.co | Setiap tahun kita merasakan beberapa momen hari raya yang menggunakan kembang api sebagai selebrasi.
Perlu diketahui, kalau perputaran bulan pada kalender Masehi tidak selalu menetap atau konsisten jika disandingkan dengan perhitungan kalender lain.
Baca Juga:
Mudik Belakangan Naik Kereta Api dari Jakarta Cuma Bayar Tarif 80 Persen hingga 21 April 2024
Ketika menyambut tahun baru Masehi, langit seakan ramai dihiasi oleh kembang api.
Pergeseran waktu dan jadwal sangat mungkin terjadi, karena terdapat beragam kalender selain Masehi.
Berbagai kalender yang dimaksud seperti kalender tahun Hijriah, Saka, dan Imlek.
Baca Juga:
Arus Balik Lebaran 2024, Badara FL Tobing Operasikan 3 Pesawat
Contoh, perbedaan penanggalan itu yakni tahun Hijriah yang mempunyai perhitungan berbeda, oleh karenanya setiap Idul Fitri dan Idul Adha mengalami selisih terhadap tanggal atau bulan.
Harus diingat bahwa tidak seluruh kalender tersebut menggunakan kembang api sebagai simbol perayaan.
Menurut catatan sejarah, dahulu kala terdapat seorang ahli kimia di Tiongkok yang mencampurkan sulfur, arang, dan kalium nitrat yang kemudian menghasilkan mesiu (bahan peledak) mentah.