WahanaNews.co | Kopi banyak disukai karena minuman ini menawarkan beragam efek yang baik bagi kesehatan.
Orang yang minum kopi setiap hari mungkin sedikit menurunkan risiko kematian dini dibandingkan dengan mereka yang bukan peminum kopi.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
"Ada banyak senyawa bermanfaat potensial dalam kopi,” kata pakar nutrisi Edward Giovannucci, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard TH Chan School of Public Health.
“Orang-orang berpikir tentang kafein, tetapi kemungkinan beberapa senyawa yang paling bermanfaat bukanlah kafein,” tambahnya.
Studi tersebut menganalisis data dari sekitar setengah juta orang Inggris dan menemukan bahwa semakin banyak orang minum kopi, semakin rendah risiko kematian mereka selama masa studi 10 tahun.
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Berlaku untuk kopi tubruk ataupun kopi instan
Menurut penelitian yang diterbitkan di European Journal of Preventive Cardiology, sebuah jurnal ESC mengatakan, minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari dikaitkan dengan umur yang lebih panjang.
Selain itu, minum kopi setiap hari juga dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang tidak minum kopi.
Temuan ini berlaku untuk jenis kopi tubruk, instan, dan kopi tanpa kafein.
"Dalam penelitian observasional yang besar ini, kopi tubruk, instan, dan tanpa kafein dikaitkan dengan penurunan yang setara dalam kejadian penyakit kardiovaskular dan kematian akibat penyakit kardiovaskular atau penyebab apa pun," kata penulis penelitian Profesor Peter Kistler dari Baker Heart and Diabetes Research Institute, Melbourne, Australia dikutip dari Escardio.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan kopi tubruk, instan, dan tanpa kafein dalam jumlah ringan hingga sedang harus dipertimbangkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat," tambahnya.
Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
Penelitian tersebut meneliti hubungan antara jenis kopi dan insiden aritmia, penyakit kardiovaskular, dan kematian, dengan menggunakan data dari UK Biobank dengan merekrut orang dewasa berusia antara 40 dan 69 tahun.
Penelitian ini melibatkan 449.563 peserta yang bebas dari aritmia atau penyakit kardiovaskular lainnya pada awal penelitian.
Usia rata-rata adalah 58 tahun dan 55,3 persen pesertanya adalah wanita.
Para peserta mengisi kuesioner yang menanyakan berapa cangkir kopi yang mereka minum setiap hari dan apakah mereka biasanya minum kopi instan, bubuk (seperti cappucino atau kopi yang disaring), atau kopi tanpa kafein.
Mereka kemudian dikelompokkan ke dalam enam kategori asupan harian, yang terdiri dari kelompok tidak ada (tidak minum kopi), kurang dari satu, satu, dua sampai tiga, empat sampai lima, dan lebih dari lima cangkir per hari.
Jenis kopi yang biasa dikonsumsi adalah sebagai berikut:
● Kopi instan pada 198.062 (44,1 persen) partisipan
● Kopi bubuk pada 82.575 (18,4 persen)
● Kopi tanpa kafein pada 68.416 (15,2 persen)
Hasil penelitian
Hasil penelitianmenunjukkan, terdapat 100.510 (22,4 persen) peminum nonkopi yang menjadi kelompok pembanding.
Peminum kopi dibandingkan dengan bukan peminum kopi untuk kejadian aritmia, penyakit kardiovaskular, dan kematian, setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, etnis, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, apnea tidur obstruktif, status merokok, dan konsumsi teh dan alkohol.
Informasi hasil diperoleh dari rekam medis dan catatan kematian.
Kemudian, untuk rata-rata masa tindak lanjut adalah 12,5 tahun.
Sebanyak 27.809 (6,2 persen) partisipan meninggal selama masa tindak lanjut.
Penyakit kardiovaskular didiagnosis pada 43.173 (9,6 persen) peserta selama masa tindak lanjut. Sedangkan aritmia didiagnosis pada 30.100 (6,7 persen).
Peneliti mengaitkan semua jenis kopi dengan penurunan kematian akibat sebab apapun.
Kopi bubuk dan instan, tetapi tidak tanpa kafein, dikaitkan dengan penurunan aritmia termasuk fibrilasi atrium.
Dibandingkan dengan yang bukan peminum, risiko terendah diamati pada empat sampai lima cangkir sehari untuk kopi bubuk dan dua sampai tiga cangkir sehari untuk kopi instan, dengan penurunan risiko masing-masing sebesar 17 persen dan 12 persen.
Kistler mengatakan, kafein adalah konstituen yang paling terkenal dalam kopi, tetapi minuman ini mengandung lebih dari 100 komponen yang aktif secara biologis.
Kemungkinan besar senyawa nonkafein bertanggung jawab atas hubungan positif yang diamati antara minum kopi, penyakit kardiovaskular, dan kelangsungan hidup.
"Temuan kami menunjukkan bahwa minum kopi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dari semua jenis kopi tidak perlu dilarang, tetapi dapat dinikmati sebagai perilaku yang menyehatkan jantung," pungkasnya.[sdy/kompas]