WahanaNews.co | Tim
penyelamat Terusan Suez fokus melakukan penggalian dan pengerukan pada Minggu
(28/3), di sekitar kapal kargo MV Ever Given yang nyangkut hingga memblokir
jalur air tersibuk di dunia ini.
Baca Juga:
Akhirnya! Jalur Suez Kembali Dibuka
Diberitakan Reuters, upaya ini terkendala batu di bawah
haluan kapal. Padahal haluan kapal sempat bergerak sedikit pada Sabtu (29/3).
Otoritas Terusan Suez (Suez Canal Authority/SCA) mengatakan,
para penggali terus bekerja memindahkan pasir di tepian kanal dan memperluas
pengerukan di dekat haluan kapal hingga kedalaman 18 meter.
Sementara tak dijelaskan progres upaya mengapungkan kembali
kapal raksasa itu dengan kapal tunda. Pejabat kanal berharap dapat memanfaatkan
air pasang pada Minggu dan Senin (29/3) untuk mengapungkan kembali kapal kargo
itu.
Baca Juga:
Perusahaan manajer teknis kapal, Bernhard Schulte
Shipmanagement (BSM), mengatakan, sebuah kapal tunda spesialis dari Belanda
telah tiba Minggu malam untuk membantu proses evakuasi.
SCA menjelaskan, operasi dalam meringankan beban kapal belum
dimulai. Namun, SCA memastikan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah
memerintahkan persiapan untuk memungkinkan pemindahan ribuan kontainer yang
diangkut kapal kargo milik perusahaan Jepang, Shoei Kisen Kaisha, ini.
Kapal kargo MV Ever Given sepanjang 400 meter macet secara
diagonal di bagian selatan kanal akibat angin kencang sejak Selasa (23/3) pagi.
Akibatnya lalu lintas pengiriman kargo pada rute Eropa-Asia terganggu.
Setidaknya 369 kapal menunggu untuk transit di kanal,
termasuk puluhan kapal kontainer, kapal curah, kapal tanker minyak dan kapal
gas alam cair (LNG) atau gas minyak cair (LPG).
Pengirim yang terkena dampak penutupan kemungkinan akan
diberi diskon biaya perjalanan Terusan Suez.
Petugas penyelamat dari SCA dan tim perusahaan Belanda, Smit
Salvage, menimbang berapa banyak daya tarikan yang dapat digunakan untuk
mengevakuasi kapal tanpa risiko kerusakan, dan apakah beberapa kargo perlu
dikeluarkan dengan crane untuk meringankan beban.
Sementara para ahli telah memperingatkan proses seperti itu
bisa jadi rumit dan panjang.
Sebuah tangki pemberat di haluan telah rusak, sehingga kapal
harus diperiksa setelah dievakuasi. SCA mengatakan, pompa pun dikerahkan untuk
mengeluarkan air dan penyelam tengah bekerja memperbaiki lubang tersebut. [dhn]