WahanaNews.co |
Pandemi COVID-19 memukul banyak bidang usaha, tak terkecuali usaha katering
milik Farida (32), warga Desa Karangpandan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten
Pasuruan. Namun, kini ia bisa bangkit dengan menjalani bidang usaha baru. Ini ceritanya.
Baca Juga:
Proteksi Kendaraan dengan Asuransi Mobil, Begini Cara Membelinya di Roojai
Farida mengatakan, awalnya ia merupakan pengusaha katering.
Namun bisnisnya ambruk karena pandemi.
Perempuan yang pernah menjadi santriwati Pondok Pesantren
Al-Yasini Pasuruan ini memutar otak agar bisa bangkit. Ia memutuskan membuat
rak bunga.
"Usaha sebelumnya macet. Saya berpikir usaha apa lagi
ya di masa pandemi COVID-19. Karena melihat tren bunga hias, banyak orang suka
bunga hias, saya mencoba bikin rak bunga," kata Farida di rumahnya, Selasa
(9/3/2021).
Baca Juga:
Membantah Mitos: 5 Cara Menjadi Pengusaha Sukses bagi Si Introvert
Selain peluang yang menjanjikan, ia memilih usaha rak bunga
karena keluarganya memiliki peralatan. Berbekal peralatan usaha dekorasi rumah
milik keluarga, ia memulai bisnis rak bunga.
Rak bunga buatan Farida kombinasi kayu dan besi. Model dan
ukurannya bervariasi. Antara lain rak dinding dan rak lantai, baik susun dua
maupun susu tiga.
"Saya pasarkan produk saya dengan cara online. Ya
memanfaatkan teknologi informasi yang kian canggih," terang Farida.
Tanpa ia duga, peminat rak bunga buatannya sangat banyak.
Dalam waktu yang tak terlalu lama, ia menerima banyak pesanan. Kini produksinya
terus meningkat.
"Saya ada 15 karyawan. Mulai pemotongan besi,
pemotongan kayu, pembuatan rak hingga finishing. Ada juga bagian
pengemasan," terang Farida.
Farida mengaku, pembeli rak bunga berasal dari berbagai kota
di Indonesia. Beberapa kali ia melayani pembeli dari Malaysia selama pandemi
COVID-19.
"Saya jualnya antara Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per
unit. Alhamdulillah, saat ini omzet Rp 200 juta per bulan," pungkas
Farida. [qnt]