WahanaNews.co | Tren pria muda dan usia produktif yang terpaksa melajang diprediksi bakal mengalami peningkatan dalam beberapa tahun mendatang.
Tentunya ini bukan hal yang baik karena sejumlah penelitian membuktikan pria yang berpasangan biasanya lebih sehat dan bahagia.
Baca Juga:
Tips Cepat Dapat Jodoh untuk Kaum Jomblo
Greg Matos PsyD, psikolog keluarga dan pasangan asal California menilai kaum pria lajang jangka panjang makin bertambah selama 30 tahun belakangan.
"Dan meskipun Anda sebenarnya tidak perlu berada dalam suatu hubungan untuk bahagia, pria biasanya lebih bahagia dan lebih sehat saat berpasangan," katanya, dikutip dari Psychology Today.
Baca Juga:
Punya Payudara Besar Mirip Wanita, Pria Ini Kesulitan Cari Jodoh
Alasan pria lajang kini makin sulit dapat pasangan
Pria lajang yang berorientasi heteroseksual dianggap tidak akan lagi bisa mendapatkan pasangan dengan mudah.
Perjalanan mereka untuk mendapatkan wanita yang ingin hidup bersama mereka akan semakin menantang di kemudian hari.
Matos menjelaskan tiga hal yang menjadi penyebabnya:
Penggunaan aplikasi kencan
Penggunaan aplikasi kencan semakin masif di kalangan anak muda untuk mencari pasangan, termasuk di Amerika Serikat.
Namun lebih dari 62 persen penggunanya adalah pria sehingga pengguna wanita cenderung kewalahan dengan pilihan yang ada.
Persaingan dalam aplikasi kencan online sangat ketat dan pertemuan langsung yang beruntung dengan pasangan impian jadi lebih jarang dari sebelumnya.
Standar hubungan makin tinggi
Dengan banyaknya pilihan, baik di aplikasi kencan maupun di dunia nyata, tak heran jika wanita semakin selektif.
Greg Matos mengatakan kini wanita semakin cermat dalam memilih termasuk kualitas diri yang ada di dalam calon pasangan.
"Mereka lebih suka pria yang tersedia secara emosional, komunikator yang baik, dan berbagi nilai-nilai yang sama," katanya.
Defisit keterampilan
Pria memiliki kesenjangan keterampilan hubungan yang membuat mereka makin sulit mendapatkan pasangan.
Misalnya kurangnya kesabaran, keterampilan komunikasi yang lebih buruk dan faktor lain yang menentukan.
Hal ini makin menjadi masalah karena hubungan emosional adalah sumber kehidupan cinta jangka panjang yang sehat.
Hubungan emosional membutuhkan semua keterampilan yang masih belum diajarkan secara konsisten oleh keluarga kepada anak laki-laki mereka. [qnt]