WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang pria di Jepang mendirikan biro jodoh setelah mengalami 2.000 kencan buta yang berujung kegagalan. Alih-alih menyerah, ia justru belajar dari pengalamannya untuk membantu orang lain menemukan pasangan.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), pria bernama Yoshio ini merupakan warga prefektur Shizuoka yang kini berusia 44 tahun. Ia mengantongi gelar master sains dari sebuah universitas ternama di Jepang.
Baca Juga:
Harga Beras di Jepang Nyaris Tembus Rp100 Ribu, Stok Langka dan Panic Buying Meluas
Pencariannya akan cinta dimulai delapan tahun lalu ketika ia bergabung dengan berbagai biro jodoh. Namun, selama empat tahun, hampir 2.000 kencan yang ia jalani berakhir tanpa hasil.
Ia kerap ditolak, entah karena alasan sepele seperti profilnya yang kurang menarik, atau setelah satu kali pertemuan.
Yoshio menyadari bahwa statusnya yang masih tinggal bersama orang tua serta penghasilannya yang tergolong pas-pasan menjadi hambatan besar.
Baca Juga:
Liburan ke Bali Makin Mudah, Kolaborasi Indonesia-Jepang Genjot Wisatawan
Dengan pendapatan tahunan sekitar 3,5 juta yen (sekitar Rp370 juta), ia jauh di bawah standar rata-rata pria yang bergabung di biro jodoh, yang umumnya berpenghasilan sekitar 5,5 juta yen (sekitar Rp580 juta).
Tak jarang ia mendapat cibiran dari teman kencannya. Ada yang mengomentari mobilnya yang sudah usang, bahkan ada yang menjulukinya "anak mama" karena masih tinggal di rumah orang tua.
Meski berkali-kali gagal, Yoshio tidak menyerah. Sebaliknya, ia menganggap pengalaman tersebut sebagai pembelajaran.