WAHANANEWS.CO, Jakarta - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Toronto bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan KJRI Toronto menyelenggarakan promosi wastra busana bertajuk "The Elegance of Kebaya: Heritage in Style" di KJRI Toronto, Kanada bertempat di KJRI, Toronto.
Promosi wastra kebaya yang digelar 18 Februari ini merupakan upaya KJRI Toronto untuk turut merayakan dan mempromosikan Kebaya yang masuk ke dalam daftar representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada 4 Desember 2024.
Baca Juga:
Perundingan Indonesia-Canada CEPA Masuki Putaran ke-10, Kedua Negara Optimistis Selesaikan Kesepakatan
Nominasi kebaya diajukan Indonesia bersama dengan 4 negara ASEAN lainnya yaitu Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia dan Thailand.
Kebaya bukan hanya sebuah pakaian, melainkan sebuah cerminan warisan budaya yang kaya akan sejarah, kata Konsul Jenderal RI di Toronto Dyah Lestari Asmarani, melansir keterangan KJRI Toronto 25 Februari.
Lebih lanjut dikatakannya, kebaya bukan hanya sebuah simbol keanggunan, melainkan juga ketangguhan perempuan Indonesia.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
Sekitar 80 tamu undangan hadir yang terdiri dari para Konsul Jenderal negara sahabat, anggota Consular Corps Association in Toronto (CCAT), anggota Consular Spouse Association in Toronto (CSAT), Konsul Kehormatan, pelaku bisnis, pejabat pemerintahan Kanada, serta masyarakat Indonesia dan Kanada secara umum.
Peragaan wastra kebaya ini menghadirkan 2 (dua) perancang busana terkemuka Indonesia yaitu Coreta Louise dan Hengki Kawilarang, yang dibagi ke dalam 3 sesi pertunjukan yaitu sesi pertama yang mempersembahkan koleksi kebaya nasional dengan brand Agni, sesi kedua menghadirkan koleksi Kebaya Noni yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara, dan sesi ketiga yang menghadirkan kebaya rancangan Hengki Kawilarang.
Total ada 32 koleksi kebaya ditampilkan dengan anggun oleh para peragawati yang terdiri dari diaspora Indonesia, mahasiswi dan sahabat yang mencintai dan mendukung budaya Indonesia.
Coreta Louise dan Hengki Kawilarang mengatakan, acara ini bertujuan tidak hanya untuk mempromosikan kebaya dan warisan budaya Indonesia, melainkan juga untuk memperkuat hubungan lintas budaya, dan menyoroti dedikasi Indonesia dalam melestarikan wastra tradisionalnya.
Selain tiga sesi pertunjukan kebaya, "The Elegance of Kebaya: Heritage in Style" juga menampilkan sesi interaktif dengan tamu undangan, yaitu tutorial memakai kain batik yang menjadi padu padan kebaya dengan model tamu spouse dari Konsul Kehormatan Slovakia.
Kegiatan yang juga diramaikan dengan pertunjukan tari Legong Lasem ini ditutup dengan menikmati kuliner khas Indonesia. Dikutip VOI.
[Redaktur: Zahara Sitio]