WahanaNews.co, Jakarta - Fenomena kepala ular yang terpenggal namun masih mampu menggigit dan menyuntikkan bisa mungkin terdengar seperti cerita horor, namun kenyataannya ini adalah kejadian yang sangat mungkin terjadi dan telah banyak dilaporkan.
Lalu, bagaimana penjelasan ilmiah di balik fenomena yang mengejutkan ini?
Baca Juga:
Tertangkap Basah, Pria Ini Sembunyikan 104 Ular Hidup dalam Celana di Perbatasan China
Aktivitas Saraf Setelah Kematian
Setelah ular dipenggal, sistem saraf pusat dan perifer mereka masih bisa berfungsi untuk beberapa waktu. Ini karena neuron-neuron di tubuh ular, termasuk yang ada di kepala, tetap aktif untuk jangka waktu tertentu meskipun ular tersebut telah mati.
Aktivitas listrik dalam sel-sel saraf ini memungkinkan kepala ular yang terpenggal untuk merespons rangsangan.
Baca Juga:
Detik-detik Mengerikan: Wanita 50 Tahun di Sidrap Tewas Ditelan Ular Piton
Refleks dan Mekanisme Bertahan
Refleks adalah tindakan otomatis yang tidak memerlukan pikiran sadar. Pada ular, refleks ini sangat kuat dan bisa tetap aktif setelah kematian.
Ketika kepala ular yang terpenggal disentuh atau dipicu oleh sesuatu, saraf-saraf yang masih aktif dapat mengirim sinyal ke otot-otot untuk menggigit. Ini adalah mekanisme bertahan hidup yang tertanam dalam sistem saraf ular.