WahanaNews.co | Sebuah foto sepeda motor dinas mengangkut peti mati kosong di
Klaten, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Sepeda motor tersebut merupakan kendaraan dinas Kepala Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Viral Sepatu Rp 10 Juta Kena Pajak Rp 31 Juta, Ini Kata Bos Bea Cukai
Foto sepeda motor pengangkut peti mati
itu kali pertama diunggah akun Facebook
Tuginem Spd di Grup ISK (Info
Seputar Klaten).
Unggahan dilakukan pada hari Senin
(19/7/2021), sekitar pukul 21.00 WIB.
Di dalam posting-an hanya disertakan satu foto.
Baca Juga:
Viral Galih Loss Diduga Lecehkan Islam, Polisi Turun Tangan
Terlihat sepeda motor matik warna
merah, dengan plat merah, dan di atas jok terdapat peti mati
berbungkus kain putih.
Peti mati besar tersebut diikat dengan
tali di jok belakang sepeda motor.
Sepeda motor terlihat terparkir di
depan rumah seorang warga.
Di dalam foto tersebut tidak ada
satupun gambar manusia.
Sepeda motor parkir di halaman dan
tidak ada aktivitas di sekitarnya.
Dalam posting-an disertai keterangan sebagai
berikut:
"Sekilas ini hanyalah foto biasa. Aku lihat unggahan seorang teman di
laman Facebook nya. Tertarik dengan platnya, aku bertanya padanya dan kisah di
balik foto ini. Ini motor Pak Lurah Birit. Ada salah satu warga beliau yang
meninggal dunia. Karena sulitnya mencari peti jenazah beliau putar-putar cari
toko dengan hanya menggunakan motor dinasnya. Alhasil, ketika beliau
mendapatkan toko, beliau memutuskan untuk langsung membawanya sekalian.
Pengabdian totalitas tanpa batas. Salut......semoga semua kepala desa memiliki
jiwa seperti ini. Salam hormat saya Pak Lurah...Terimakasih sudah memberikan
teladan yang baik bagi masyarakat."
Selama 12 jam setelah diunggah, posting-an
tersebut direspons sebanyak 4.507 kali dengan 647 komentar dan dibagikan ulang
65 kali.
Mayoritas netizen menanggapi positif
foto tersebut.
Akun Bambang*** menuliskan komentar, "Ini patut dicontoh..biasane gur kongkon (ini patut dicontoh.. biasanya
cuma perintah)."
Kemudian, akun Wis*** menulis, "Nah gitu dong kan jadi berkah."
Saat dimintai konfirmasi, pemilik akun
Tuginem menceritakan, foto yang dia posting itu berasal dari temannya.
"Itu awalnya yang posting teman saya. Terus saya tanya
latar belakangnya, ternyata ada warga yang meninggal dan masyarakat sudah
mencari peti kesana kemari habis semua, " sebut Tuginem pada wartawan, Selasa (20/7/2021).
Yang dia ketahui, karena warga
kesulitan mendapatkan peti mati, maka Kades itu
pergi ke Pasar Kembang.
Pasar Kembang yang dia maksud berada
di Kecamatan Kemalang.
"Padahal kan Birit itu di Kecamatan Wedi, sampai cari di Kemalang itu sangat
jauh. Lega sudah dapat peti itu beliau langsung bawa sendiri supaya tidak
kelamaan dan ternyata uang untuk beli peti itu katanya adalah uang
pribadi," sambung Tuginem.
Tuginem yang bukan merupakan warga
Desa Birit, Kecamatan Wedi, mengaku tidak kenal dengan kades yang
foto motornya viral itu.
Foto itu didapat dari temannya yang
anggota penggali kubur Desa Birit.
"Saya tidak kenal pak kades
karena saya orang Ceper, foto itu dari penggali kubur desa. Maksud dan tujuan
saya post agar semua orang punya rasa peduli terhadap orang lain, terlebih bagi
mereka para aparat dan pejabat," pungkas Tuginem.
Diwawancara terpisah, Kades Birit,
Sukadi Danang Witono, membenarkan jika foto yang viral itu sepeda motor
dinasnya.
Kisahnya berawal saat ada seorang
warganya yang meninggal dunia pada Senin (19/7/2021) pagi.
"Itu benar. Itu sepeda motor saya. Itu kejadian hari
Senin (19/7/2021), tapi saya ndak tahu kok ada yang
memfotonya," kata Sukadi saat dihubungi wartawan, hari
ini.
Sukadi menjelaskan, warganya meninggal
pada Senin (19/7/2021), sekitar pukul
07.00 WIB.
Warga tersebut meninggal karena sakit,
dan disebutnya bukan karena Corona.
Sedangkan saat itu stok peti mati di
balai desanya habis, sehingga dia berangkat membeli peti
mati.
"Stok peti di balai desa habis.
Kalau saya beli dengan mobil atau menunggu pesanan datangnya bisa lama, maka
saya beli pakai motor," sambung Sukadi.
Peti itu, ungkap Sukadi, dibelinya di
pasar kembang, Kecamatan Kemalang.
Penjual peti mati di pasar itu
merupakan langganannya sejak lama.
"Saya beli di Kemalang, di langganan saya. Biasanya diantar, tapi saya
ambil sendiri sebab mendesak," lanjut Sukadi. [dhn]