Malangnya, lumba-lumba tersebut tak hanya terperangkap,
namun di beberapa bagian tubuhnya mengalami luka. Kemungkinan luka tersebut
karena goresan dari akar pohon bakau yang berada di sepanjang muara sungai Maros
dan pohon bakau yang ada di area empang.
Pemilik empang, H Haris menjelaskan, lokasi empang miliknya
berbatasan dengan bantaran sungai yang merupakan muara laut. Lumba-lumba itu
ditemukan berenang di dalam empang miliknya. Diperkirakan lumba-lumba itu masuk
ke area empang saat air laut sedang pasang.
Baca Juga:
Cuaca Panas Ekstrem, Ratusan Lumba-lumba Sungai Amazone Mati
"Kami perkirakan dia terdampar disini karena melompati
pembatas empang saat air pasang. Otomatis dia melompat untuk masuk kesini,
karena saluran air di empang ini terbilang kecil. Tidak mungkin dia melewatinya,"
ujarnya.
Dia menambahkan, kejadian ini baru pertama kali terjadi di
daerahnya. Meski begitu kata dia, berdasarkan informasi dari warga sekitar,
semalam warga sempat melihat kawanan lumba-lumba yang jumlahnya diperkirakan
sekira 20 ekor masuk di muara sungai. Diperkirakan, lumba-lumba yang terdampar
di empang merupakan bagian dari kawanan lumba-lumba tersebut.
"Ini baru pertama kali terjadi. Juga baru pertama kali ada
kawanan lumba-lumba yang terlihat di sekitar kabupaten Maros, dan sampai
terdampar di empang," ungkapnya.
Baca Juga:
Penuh Luka, Seekor Lumba-lumba Ditemukan Terdampar di Pinggir Pantai
Dia pun langsung melaporkan kejadian itu aparat pemerintah
ke tim Animal Rescue, Pemadam Kebakaran. Karena saat ini kondisi air sungai
mulai surut, dan banyaknya bakau yang dikhawatirkan akan melukai tubuh
lumba-lumba.
Sementara itu, Tim Animal Rescue Pemadam kebakaran Kabupaten
Maros, Muhammad Ikhwan mengatakan, sejauh ini pihaknya trlah berkoordinasi
dengan tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Rencananya
mereka akan melakukan evakuasi lumba-lumba tersebut pada hari ini saat air
pasang.