WahanaNews.co | Bahagia merupakan hak setiap orang. Sayangnya, sering kali yang menjadi penghalang bahagia adalah diri kamu sendiri.
Lalu, apa saja hal-hal yang dapat menghalangi kebahagiaan? Berikut akan diulas beberapa sikap yang mesti kamu singkirkan bila ingin hidup lebih bahagia. Mari disimak!
Baca Juga:
5 Drakor yang Cocok Ditonton saat Memasuki Fase Quarter Life Crisis, Yuk Simak!
1. Keinginan supaya semua hal bisa kamu kendalikan
Hati-hati, lho, sikap ingin mengendalikan semua hal bisa membuatmu kamu stres. Mesti disadari bahwa kamu hanyalah manusia biasa yang punya kelemahan. Sehingga, ada banyak hal yang kadang berada di luar kendali dan mau gak mau harus kamu terima.
Sebagai contoh, kamu sudah belajar mati-matian untuk bisa diterima di perguruan tinggi pilihan. Namun, apa daya ternyata gak lolos juga. Supaya kekecewaan gak sampai membuatmu terus-terusan muram, maka harus ikhlas menerimanya.
Baca Juga:
Kenali 6 Kepribadian Berikut Sebelum Memilih Pekerjaan
Sebagai manusia kita hanya diwajibkan berusaha. Urusan hasilnya, itu semata-mata kehendak Tuhan.
2. Sikap merasa paling benar
Kamu mungkin memang pintar serta punya wawasan luas. Meski begitu, bukan berarti kamu akan selalu benar, lho. Setiap orang, sepintar apa pun pasti punya peluang untuk berbuat salah.
Merasa paling benar bisa membuatmu dijauhi oleh orang-orang sekitar karena kesal dengan sikap tersebut. Akibatnya, kamu sangat rentan merasa kesepian yang pastinya membuat sulit bahagia.
3. Playing victim
Sikap selanjutnya yang mesti kamu buang supaya bisa lebih bahagia, adalah playing victim. Bila melakukan kesalahan, akui saja. Jangan malah berusaha mencari kambing hitam.
Perilaku yang suka bertindak seolah-olah kamu gak bersalah bukanlah hal baik, lho. Justru hal tersebut contoh dari tindakan pengecut yang gak mau mengakui kekeliruan.
4. Kebiasaan mengeluh
Mengeluh memang sekilas bisa membuatmu lega dari masalah yang sedang dihadapi. Akan tetapi, jika perilaku ini dijadikan kebiasaan malah bisa mengurangi kebahagiaan.
Kamu jadi terbiasa untuk melihat segala sesuatu dari sisi negatif. Akibatnya, hidup jadi terasa muram. Padahal, kenyataannya tidak demikian. [JP]