WahanaNews.co | Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyambut baik rencana kerja sama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan Japan Human Support Union (JHSU).
Dia menyampaikan Jepang saat ini membutuhkan banyak SDM dikarenakan mayoritas penduduknya telah memasuki usia lanjut.
Baca Juga:
Instruksi Tegas Presiden Prabowo: Tak Ada PHK di Sritex Meski Dinyatakan Pailit!
Karena itu, sejak beberapa tahun lalu Pemerintah Jepang mendorong penerimaan peserta pemagangan maupun tenaga kerja asing melalui skema Specified Skilled Workers (SSW).
"Jumlah peserta pemagangan dan peserta SSW banyak didominasi oleh peserta dari Vietnam dan RRT, tetapi JHSU memperkirakan ada pergeseran tren penerimaan dari perusahaan yang mulai melirik Indonesia," kata Menaker Ida Fauziyah ketika menerima kunjungan kehormatan perwakilan dari JHSU, Kunihiro Tomoaki, di Kantor Kemnaker Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Kemnaker dan JHSU berencana menjalin kerja sama mempromosikan penerimaan peserta pemagangan dan peserta SSW kepada para anggota JHSU.
Baca Juga:
Menaker Mendorong Penerapan Kondisi Ketenagakerjaan Standar Internasional
Beberapa poin yang diusulkan dari rencana kerja sama tersebut, yaitu melalui perluasan penerimaan peserta pemagangan, pengembangan program pelatihan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) untuk mendukung persiapan peserta SSW.
Poin berikutnya, kata Menaker Ida, melalui pengembangan standar kompetensi yang sesuai dengan program SSW, pelatihan bagi instruktur (Training of Trainers) dan penugasan expert trainer dari Jepang.
Mantan anggota DPR itu mengatakan Kemnaker telah menyampaikan usulan dibukanya skema Private to Private (P to P) bagi penempatan PMI SSW kepada Pemerintah Jepang.