WahanaNews.co | Nani
Aprialliani Nurjaman (25), tersangka pengirim sate beracun di Bantul, menggunakan sianida dalam menjalankan aksinya.
Racun itulah yang berperan menewaskan N (10), anak seorang pengemudi ojol di
Bantul, yang memakan sate beracun itu ketika dibawa pulang ke rumah oleh sang
ayah Bandiman (47).
Baca Juga:
Ini Rekomendasi Tempat Makan Enak Para Politisi hingga Presiden
Direskrimum Polda DIY Burkan Rudy Satria menjelaskan, racun
yang digunakan Nani di dalam sate ayam maut kirimannya adalah kalium sianida.
Racun tersebut dibeli dari aplikasi e-commerce sejak tiga bulan lalu dengan
jumlah 250 gram.
"Dari hasil lab yang digunakan untuk menabur meracun
dalam makanan berupa kalium sianida atau KCN," kata Burkan di Polres
Bantul, Senin (3/4).
"Takarannya (kalium sianida yang dipakai) baru kita dalami,
pengakuan NA satu sendok."
Baca Juga:
Rasanya Sangat Lezat, Ini 7 Masakan Sate yang Paling Terkenal di Indonesia
Dibawa Pulang
Kasus sate beracun di Bantul ini sempat menghebohkan publik
pada akhir bulan lalu.
Kasus ini bermula ketika Nani meminta Bandiman, yang saat
itu sedang mangkal di Stadion Mandala Krida, untuk mengirim sate ayam kepada
seseorang bernama Tomy pada 25 April 2021. Tanpa memperkenalkan dirinya, Nani
hanya berpesan kepada Bandiman untuk menyebut bahwa sate ayam itu dikirim oleh
"Hamid dari Pakualaman".
Sesampai di lokasi, Tomy ternyata sedang berada di luar
kota. Istri Tomy tidak mau menerima kiriman makanan tersebut lantaran merasa
tidak tahu siapa pengirimnya. Tomy pun ketika dihubungi mengaku tidak kenal
dengan sang pengirim.
Istri Tomy menganjurkan takjil dibawa pulang saja oleh
pengemudi ojol. Bandiman pulang dan sate disantap keluarga. N, anak kedua
Bandiman, kolaps ketika memakan bumbu sate. Korban sempat dilarikan ke rumah
sakit tapi nyawanya tidak tertolong.
Apa itu sianida?
Sianida adalah salah satu racun paling terkenal di dunia.
Racun ini kerap muncul di novel mata-mata hingga misteri pembunuhan. Ia punya
reputasi menyebabkan kematian yang hampir seketika kepada orang yang
mengkonsumsinya.
Sianida merupakan istilah yang mengacu pada bahan kimia apa
pun yang mengandung ikatan karbon nitrogen (CN). Meski mematikan, bahan kimia
ini dapat ditemukan di keseharian kita.
Menurut laporan Healthline, sianida dapat ditemukan di
banyak makanan nabati yang aman untuk dimakan, seperti almond, kacang lima,
kedelai, dan bayam. Sianida juga merupakan produk sampingan metabolisme dalam
tubuh manusia. Ia terdapat dalam jumlah rendah dalam setiap tarikan napas
manusia.
Adapun bentuk sianida yang mematikan meliputi natrium
sianida (NaCN), kalium sianida (KCN), hidrogen sianida (HCN), sianogen klorida
(CNCl). Berbagai jenis sianida mematikan tersebut dapat muncul dalam berbagai
bentuk, mulai dari padatan, cairan, atau gas.
Secara khusus, kalium sianida (atau biasa dikenal sebagai
potasium sianida) yang dipakai Nani dalam sate beracun umumnya berbentuk
padatan putih, butiran atau kristal, mirip seperti gula pasir.
Menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), kalium
sianida melepaskan gas hidrogen sianida, zat kimia yang sangat beracun yang
mengandung zat asfiksia yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan
oksigen.
Paparan kalium sianida bisa berakibat fatal. Ia akan berefek
ke seluruh tubuh, terutama mempengaruhi sistem organ yang paling sensitif
terhadap kadar oksigen rendah: sistem saraf pusat (otak), sistem kardiovaskular
(jantung dan pembuluh darah), dan sistem paru (paru-paru).
Kalium sianida sampai saat ini dijual bebas dan umumnya
digunakan sebagai racun tikus. Ia juga digunakan secara komersial untuk
fumigasi, pelapisan listrik, dan mengekstraksi emas dan perak dari bijih.
Kematian Dalam
Hitungan Menit
Menurut catatan CDC, gas hidrogen sianida yang dilepaskan
kalium sianida memiliki bau almond pahit yang khas. Beberapa orang yang sempat
menghirup kalium sianida menggambarkan aromanya seperti bau sepatu tua yang
apek. Meski demikian, sebagian besar orang tidak dapat mendeteksinya.
Berapa banyak kalium sianida yang dipakai Nani di sate
beracun?
Efek setelah terpapar kalium sianida bakal dirasakan segera
oleh manusia. Paparan penghirupan gas hidrogen sianida yang dilepaskan dari
kalium sianida menghasilkan gejala dalam hitungan detik hingga menit. Kematian
bisa terjadi dalam beberapa menit.
Jika orang menelan kalium sianida seperti korban kejahatan
Nani, ia akan merasakan mual, muntah, sakit perut, dan iritasi atau korosi pada
lapisan esofagus dan lambung.
CDC melaporkan, kalium sianida reaktif terhadap air. Ketika
bersentuhan dengan air, kalium sianida terurai dan menghasilkan gas hidrogen
sianida yang sangat beracun dan sangat mudah terbakar. Selain dengan air, racun
tersebut juga terurai dengan kelembapan, karbon dioksida, dan asam.
Menurut laporan John Hopkins Bloomberg School of Public Health,
dosis mematikan dari kalium sianida adalah sekitar 100-200 mg. Dengan demikian,
pengakuan Nani yang menyebut dirinya memberikan satu sendok kalium sianida
telah melampaui ambang batas aman.
Meski keterangan kepolisian tidak begitu jelas soal jenis sendok
macam apa yang dipakai Nani, ia secara teori telah memberikan kalium sianida
lebih dari 100 mg ke sate ayam beracun. Sebagai gambaran, satu sendok teh
kira-kira dapat menampung 4,25 gram gula pasir, menurut hitungan The Calculator
Site. Sedangkan satu sendok makan setara dengan 12,74 gram gula pasir. [qnt]