Mereka saling berhadapan demi meraih hadiah utama sebesar ¥100.000.
Setiap peserta harus merebut tanda kayu milik lawan sambil melakukan perjalanan panjang menuju Tokyo; hanya mereka yang berhasil mencapai tujuan yang akan keluar sebagai pemenang.
Baca Juga:
The Great Flood, Film Korea tentang Banjir Global yang Ancam Kepunahan Manusia
Salah satu karakter sentral adalah Shujiro Saga, seorang samurai yang terjun ke dalam permainan berbahaya itu bukan semata demi hadiah, tetapi didorong oleh misi pribadi: menyelamatkan istrinya yang tengah sakit dan masa depan anaknya.
Pertarungan sengit yang berlangsung malam hari pada tahun 1878 itu mempertemukan para pejuang dengan kemampuan luar biasa, lengkap dengan strategi dan intrik yang menegangkan.
Selain menampilkan aksi samurai yang intens, serial ini juga menyelipkan drama keluarga dan perjuangan personal.
Baca Juga:
Had I Not Seen the Sun, Kisah Gelap Ingatan dan Kasus Pembunuhan di Balik Drama Remaja
Hadiah yang diperebutkan, yang dalam cerita mencapai nilai hingga 100 miliar yen, menjadi simbol dari pertaruhan hidup dan kehormatan para peserta.
Dengan latar periode Meiji yang otentik, “Last Samurai Standing” menawarkan pengalaman visual dan emosional mengenai budaya samurai, lengkap dengan nilai keberanian, pengorbanan, serta loyalitas yang menjadi inti dari kisah para pejuang tersebut.
Serial ini tidak hanya mengedepankan aksi, tetapi juga memberikan kedalaman drama yang kuat pada setiap episodenya.