WahanaNews.co, Jakarta - Pemilihan penyedia pengadaan langsung Pengawasan Pembangunan Kantong Parkir Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP-PKB) Kedaung Angke Tahun Anggaran 2024 diduga sarat dengan praktek KKN.
Sebab, PT. AKM yang ditetapkan sebagai pelaksana Pengawasan Pembangunan Kantong Parkir Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor diduga tidak memiliki Subklasifikasi sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.
Baca Juga:
Bongkar Sindikat Penjualan Rekening Judol, Polisi Sebut 1 Rekening Dihargai Rp10 Juta
Berdasarkan pengumuman informasi paket non tender Pengawasan Pembangunan Kantong Parkir Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor pada situs lpse.jakarta.go.id diketahui bahwa, UP-PKB Kedaung Angke hanya menetapkan persyaratan kualifikasi jenis izin Bidang Usaha/Sub Bidang Usaha/Klasifikasi/Sub Klasifikasi KBLI 71102 Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultasi YBDI.
Hasil pencarian permohonan LSBU pada situs lpjk.pu.go.id diketahui bahwa, PT. AKM memiliki KBLI 71102 dengan Subklasifikasi RK002 Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air.
Sementara Subklasifikasi RK003 Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi telah Dibekukan dan Dicabut sejak tanggal 14 Mei 2024 Pkl 15.15.35 sebelum berakhirnya tahap Upload Dokumen Penawaran 14 Mei 2024 Pkl 23.59 ( 8 jam sebelum berakhirnya tahap Upload Dokumen Penawaran).
Baca Juga:
Kecelakaan di Jalan Latumenten Raya, Jakarta Barat, Tewaskan Wanita dan Pria
Kepala Sarana Prasarana Unit Pengelola Pengujian Kenderaan Bermotor (UP-PKB) Kedaung Angke, Ade Indra melalui sambungan telepon whatsapp Kamis (6/6) mengatakan bahwa pada saat Upload Dokumen Penawaran tanggal 13 Juni 2024 Subklasifikasi RK003 PT. AKM belum dicabut seolah membela diri.
Saat ditanya apa kode Subklasifikasi yang sesuai dengan kegiatan tersebut, Ade Indra tidak menajwab, “saya tidak bisa lama-lama berdebat dengan bapak, nanti pak Rudi yang akan menjelaskan” ucapnya dengan memutus sambungan telepon selulernya.
Namun sampai berita ini dikirim ke Redaksi, Jumat (7/6) orang yang disebut-sebut Ade Indra tak kunjung menghubungi WahanaNews. Berita ini masih membutuhkan analisis dari berbagai sumber.